Pandemi COVID-19 Masih Menyebar, Masyarakat Dihimbau Tetap Taat Prokes

IMG 20210731 WA0004
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua Barat dr. Arnold Tiniap, M.Epid / Foto : KENN

Koreri.com, Manokwari– Pasca kebijakan pemerintah menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Provinsi Papua Barat sedikit  mengalami perkembangan positif.

Juru bicara satgas penanganan corona virus disease 2019 (COVID-19) Provinsi Papua Barat dr Arnoldus Tiniap,M.Epid mengaku bahwa ada peningkatan jumlah kesembuhan pasien yang terpapar virus corona.

Dikatakan Tiniap bahwa peningkatan kesembuhan itu perlu di syukuri masyarakat Papua Barat tetapi jangan berpuas diri dengan hasil tersebut.

“Ingat, bahwa kesembuhan yang meningkat tidak bisa disimpulkan bahwa pandemi ini menurun,” kata jubir Satgas penanganan COVID-19 dr Arnold Tiniap saat ditemui awak media di ruang lobi RSUP Papua Barat, Sabtu (31/7/2021).

Menurut Tiniap, yang bisa dijadikan patokan posisi jumlah penyebaran yaitu apakah laporan kasus COVID-19 ada pada posisi menanjak, mendatar atau menurun.

Harus diketahui kesembuhan itu butuh waktu paling cepat 10 hari, jadi kalau seseorang mau dipastikan kesembuhan itu biasanya di hari ke 10 atau 14 atau kadang lebih.

“Jadi terkadang ketika teman-teman lihat data,  kesembuhan rendah,  kemudian tiba tiba meningkat nah, itu karena kesembuhan butuh waktu, yang perlu kita lihat adalah laporan kasus, kita bisa menilai posisi Kita itu,  paling tidak dalam evaluasi dua minggu. Mengapa,  karena kota akan menghubungkan masa inkubasi virus,” jelas Arnold Tiniap.

Misalnya lanjut Tiniap mengatakan, dalam dua minggu dengan jumlah pemeriksaan sampel yang sama dan kasus yang dilaporkan konstan selama dua minggu,  berarti bisa disimpulkan berada pada posisi stabil, tetapi kalau dalam dua minggu dari 100 turun terus maka berada pada posisi menurun.

“Untuk di Papua Barat kita Dalam posisi mendatar tapi diangka 100, kita harus menunggu sampai Agustus. Beberapa ahli mengatakan posisi Covid indonesia bisa dinilai pada Agustus nanti,  begitupun dengan Papua Barat,” ujarnya.

Dalam waktu 1 bulan kedepan ini kalau kasus di indonesia menurun, dengan jumlah pemeriksaan yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa sudah melewati pandemi ini termasuk di Papua Barat.

Selain itu,  ada kebijakan pemerintah yang menetapkan pemberlakuan pembatasan maupun zonasi wilayah tapi kalau dilihat pergerakan manusia masih terjadi.

“Meskipun kita sudah buat pelebelan level,  tapi aktifitas warga kan belum berubah.  Justru,  kalau aktifitas masyarakat tidak berubah tapi temuan kasus menurun itu bisa kita katakan kekebalan tubuh bersama telah terbentuk,” tambah Arnold Tiniap.

KENN