Selain itu terkait pupuk yang sering jadi kendala untuk petani dan biaya keluar untuk membeli pupuk subsidi lebih mahal ongkosnya daripada harga pupuk itu sendiri.
“Dengan begitu masyarakat lebih memilih menjual pupuk di kota sebab biaya untuk sampai di distrik dan kampung-kampung mahal, hal tersebut membuat masyarakat terutama petani bingung,” jelasnya.
Politisi muda partai PKB itu menambahkan pengelolaan mangrove yang notabene terbesar kedua di dunia menjadi point ketiga program prioritas dirinya memimpin partai besutan Cak Imin di Teluk Bintuni.
“Buah dari mangrove tersebut sudah sempat di kelola secara tradisional dijadikan sirup, namun karena keterbatasan mengakibat usaha tersebut tidak dilanjutkan harapan kami Bapa ketum sebagai wakil ketua DPR-RI memperjuangkan keluhan kami agar UKM di daerah bisa maju,” sahutnya.
KENN