Koreri.com, Ambon – Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) siap menjadi tuan rumah ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tahun 2021-2022.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua DPRD setempat Jaflaun Batlayeri di Ambon, Senin (1/3/2022).
“Kami siap karena ini keinginan Pemerintah Kepulauan Tanimbar sebagai tuan rumah, sehingga menjadi contoh sebagai bentuk toleransi,” tegasnya kepada wartawan.
Batlayeri berharap MTQ kali ini bisa menjadi percontohan di Maluku.
“Karena itu, sebagai bentuk toleransi, kita harus menyiapkan semua hal agar dapat memfasilitasi seluruh kepentingan penyelenggaraan MTQ ini. Kami kira persiapan Pemerintah daerah bersama panitia serta IO-nya sampai hari ini sudah cukup matang dan kami berharap partisipasi hukum juga harus meningkat,” harapnya.
Batlayeri juga memastikan segala hal yang berkaitan dengan semua infrastruktur maupun hal lainnya telah dimatangkan.
“Minggu ini menjadi pekan terakhir untuk Pemerintah daerah mematangkan persiapan. Maka kita doakan semoga proses ini tidak terjadi penundaan lagi dan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan,” sambungnya.
Untuk itu, selain menampikan kualitas dari MTQ itu sendiri diharapkan juga ajang ini dapat menghadirkan para juara yang benar-benar berkompeten sebagaimana dengan percontohan dari event yang sama sebelumnya.
Sisi lain yang menjadi kebanggaan Batlayeri dengan digelarnya MTQ di Tanimbar ini adalah soal toleransi.
“Jadi, saya pernah tegaskan di Pemerintah Provinsi bahwa kita mayoritas disana Kristen namun tidak menjadi kemungkinan, untuk setiap agama itu kan ada toleransi. Bukan soal minoritas atau pluralisme baru ada toleransi, tidak! Kita bangsa yang Bhineka Tunggal Ika sehingga wajib sebagai warga negara kita dan agama ajaran apapun, agama apapun itu mengajarkan tentang toleransi dan bentuk daripada pelaksanaan MTQ di sana adalah bentuk KeMalukuan yang sejati, tentang kebhinekaan,” tegasnya.
Batlayeri juga mengaku bangga karena lewat pengurus keagamaan, pengurus pusat MTQ bisa mempercayakan Tanimbar sebagai tuan rumah ajang ini.
“Ini satu sukacita yang kita dapat bahwa ternyata Tanimbar dipercayakan karena sudah ada ukurannya. Mungkin karena dinilai dari tingginya toleransi yang dimiliki daerah,” pungkasnya.
JFL