as
as
as

KST Tebar “Hoax” Teror di Medsos, Ini Isinya

KST Sebar Hoax 8 Maret

Koreri.com, Jayapura – Gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) kembali menunjukkan aksinya.

Kali ini, gerombolan pengacau keamanan ini menebar teror di media sosial dengan menyebar berita Hoax terkait rencana melumpuhkan Kota Jayapura pada hari Selasa (8/3/2022).

as

“Syalom, slmt sore kk nnt tolong ingatkan ade2 asrama sama sodara yg lain dong untuk tgl. 8 besok jgn keluar2 rmh dulu krn kemarin info dr marselus kalo TPN dong su tiba di gunung abe dan siap untuk kas lumpuh kota jayapura tgl 8 besok itu nnt dong akan tembak membabi buta tanpa pandang orang jd demi keselamatan nnt kas tau ade2 dong smua begitu supaya jgn kleuar2 rmh atau asrama dulu”.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, S.H., M.H. dalam keterangannya, Minggu (6/3/2022) menegaskan itu.

“Itulah teroris, karena apa yang dilakukan sangat biadab. Dan kini justru gerombolan ini kembali menebar teror kepada masyarakat dengan menyebarkan hoax. Berita aksi 8 Maret 2022 di media sosial itu jelas adalah berita teror dan  hoax,” bebernya.

KST, lanjut Kapendam, juga menuliskan KNPB bersama TPN OPM dan lapisan masyarakat telah siap untuk MSN dan kemerdekaan west papua.

“KST memiliki banyak akun-akun di media sosial, yang semuanya untuk menebar teror dan menyebar berita Hoax. Diharapkan masyarakat tidak terprovokasi dan kita harapkan ke depan dapat segera diproses hukum karena telah melanggar UU yang berlaku,” tambahnya.

Selanjutnya, Kapendam menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan berita-berita hoax yang bertujuan meneror masyarakat.

Belum lepas dari ingatan beberapa hari lalu Rabu (2/3), gerombolan KST telah melakukan aksi kekejamannya dengan membantai membunuh 8 warga sipil pekerja PT. Palaparing Timur Telematika (PTT) yang hingga saat ini belum tuntas dilakukan evakuasi.

Namun justru dalam kondisi duka yang mendalam, KST masih saja menebar teror di medsos. Yang semestinya apabila memiliki rasa dan nilai kemanusiaan tentunya meminta maaf dan prihatin, namun malah sebaliknya bangga dan berulang menebar teror.

“Saya berharap gerombolan KST sadar dan insyaf dan tidak melakukan kegiatan teror, karena Papua membutuhkan kedamaian dan keamanan sehingga pembangunan dapat berjalan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” pungkas Kapendam.

PDC-17

as