Koreri.com, Ambon – Kabar soal kelangkaan BBM jenis Pertalite belakangan ini membuat kepanikan dikalangan masyarakat Maluku.
Bahkan masyarakat menduga akan terjadi kenaikan harga Pertamax dan Pertalite.
Menanggapi itu, Ketua Komisi II DPRD Maluku, Saoda Tethool memastikan tidak akan ada kenaikan harga.
“Kondisi saat ini harga Pertamax masih standar dan dalam waktu dekan akan turun, sementara Pertalite tetap disubsidi,” ungkapnya di Ambon, Selasa (19/4/2022).
Untuk Pertalite, lanjut Saoda, mengalami penurunan Rp200 dan tetap mendapat subsidi dari Pemerintah.
“Sementara untuk Pertamax memang diatur dan wajar, karena yang menggunakannya adalah konsumen yang ekonomi menengah ke atas atau bisa dibilang orang kaya,” lanjutnya.
Meski demikian, diakui Saoda, harga Pertamax sudah turun kembali.
“Memang sekarang masih pakai harga standar dan dipastikan dalam beberapa hari ke depan akan turun,” bebernya.
Saoda tak menampik, jika kabar tentang kelangkaan BBM itu sempat membuat masyarakat sempat panik sehingga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh para pembeli yaitu dengan cara membeli dalam jumlah yang banyak.
“Jadi para pembeli atau konsumen sengaja menumpuk dan pada akhirnya dibatasi pembeli untuk melihat jumlah konsumen setiap harinya dengan berapa kebutuhan. Sedangkan Distributor tetap mensuplai BBM secara normal,” terangnya.
Ditegaskan pula, bahwa kelangkaan BBM ini bukan disengajakan melainkan masalah dunia sehingga dampaknya dapat dirasakan secara global.
Akibat dari konflik antara Negara Rusia dan Ukrania yang mengakibatkan BBM di dunia menjadi langkah.
“Berapapun disubsidi oleh negara namun itu tidak mampu menyediakan BBM untuk Negara kita, karena dunia lagi krisis BBM,” pungkasnya.
JFL