Fokus  

Waspada dan Kenali Gejala Hepatitis Akut di Papua Barat

WhatsApp Image 2021 09 29 at 15.24.10
Kadis Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan,S.K.M.,M.Kes.(Foto : Istimewa)

Koreri.com,Manokwari- Meski pun Provinsi Papua Barat belum ditemukan kasus penyakit Hepatitis akut namun masyarakat dihimbau untuk selalu waspada.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorrongan, S.KM.,M.MKes mengatakan masyarakat tetap waspada dan kenali gejala-gejala awal Hepatitis Akut, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan.

“Jika muncul gejala-gejala tersebut, jangan panik dan segera bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul,” ungkap Parorrongan.

Menurut Otto, saat ini Dinas Kesehatan Papua Barat besama kementrian Kesehatan dan Organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Anak , Ikatan Dokter Indonesia, Puskesmas dan Rumah sakit serta pemangku kebijakan lainnya, telah melakukan sosialisasi  dan jejaring dalam penanganan kasus ini secara bersama sama.

Untuk langkah pencegahan karena hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini, menular melalui saluran cerna seperti mulut dan kotoran manusia serta saluran pernafasan maka sebagai langka pencegahan diharapkan selalu Rutin cuci tangan dengan sabun.

“Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain,  hindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, kurangi mobilitas, gunakan masker jika bepergian, jaga jarak dengan orang lain dan hindari keramaian dan kerumunan,” ajak Parorrongan.

Penyakit Hepatitis akut yang saat ini menjadi pembicaraan di dunia dan semua kalangan adalah Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya. “Saya tegaskan di Papua Barat belum ditemukan kasus seperti itu,” ujarnya.

Untuk diketahui, penyakit ini tidak disebabkan  oleh virus penyebab Hepatitis A, B, C, D dan E . Sebagaimana kita tahu bersama  bahwa 5 April 2022 pertama kali dilaporkan di Inggris Raya, 8 April 2022 tiga negara lain melaporkan kasus serupa dan 15 April 2022 ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO, 21 April 2022 dilaporkan lebih dari 170 kasus di 12 negara dan 16-30 April 2022 tiga dugaan kasus pasien anak Hepatitis Akut meninggal di Indonesia.

Penyakit hepatitis yang baru ini masih  dipelajari dan belum diketahui penyebabnya. Untuk Langkah kewaspadaan, Kementerian kesehatan telah mengeluarkan protokol kewaspadaan hepatitis  yang akan diterapkan di Fasiltas Kesehatan  baik puskesmas maupun rumah sakit yang intinya untuk anak usia dibawah 16 tahun yang memiliki gejala awal  mual, muntah, diare berat, demam ringan.

Yang kemudian dilanjutkan dengan gejala air kencing berwarna pekat, Buang air besar berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, kejang dan kesadaran menurun itu segera dibawah ke puskemas atau rumah sakit, tenaga medis akan mengambil langkah sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan.

KENN