as
as

Menolak Lupa: 10 Kasus Korupsi Raksasa di Bumi Cenderawasih yang Enggan Disebutkan KPK

Foto Berita Konten Khusus 4

Koreri.com, Jakarta – Pada kamis, 20 Mei 2021 dalam konferensi pers di Jakarta, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan sedang mengusut 10 kasus korupsi yang terjadi di Papua.

Namun sejauh ini belum ada satu pun dari ke-10 kasus tersebut yang terealisasi membuat masyarakat di Tanah Papua gusar dan bertanya-tanya apakah yang sedang terjadi dengan lembaga anti rasuah yang dimiliki bangsa ini?

as

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri pada saat itu, kasus-kasus korupsi raksasa yang terjadi di Papua ditemukan berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan hasil penelusuran Badan Intelijen Negara (BIN).

Yang menjadi pertanyaan penting bagi kita semua adalah sudah sejauh mana ke-10 kasus itu di usut dan diproses oleh KPK?

Apakah KPK sedang masuk angin atau kena daun suanggi (santet)?

Apakah kasus-kasus tersebut hanya akan berhenti sampai ke tahap cuap-cuap konferensi pers saja?

KPK terkesan sangat lambat dalam memproses dugaan korupsi di Tanah Papua yang enggan mereka sebut satu per satu nama kasusnya itu, sehingga memakan waktu yang panjang hingga lebih dari setahun seolah tidak memiliki kepercayaan diri secara kelembagaan.

Perlu digaris-bawahi juga bahwa kasus-kasus yang disebutkan itu terkait erat dengan penyalah-gunaan dana otsus Papua yang bertalian erat dengan hajat hidup orang banyak di Papua yang berhak atas dana-dana itu.

Pertanyaannya, apakah KPK tega mempermainkan begitu banyak nasib warga Papua yang berada di bawah garis “kemiskinan” demi sekelompok elit yang melihat ke masyarakat bawahnya pun seolah “sori, mata kami hanya diciptakan untuk melihat ke atas saja!”.

KPK perlu menyadari bahwa dengan keterlambatan mengambil tindakan maka semakin menggunung kerugian yang ditimbulkan oleh segelintir oknum elit yang dengan tega menyakiti warga kelas bawahnya yang telah memberikan mandat, bahkan tega menodai kepercayaan yang telah diberikan.

Ingat, korupsi itu jahat karena mempermainkan hajat hidup orang banyak!

Ayo KPK, ini saat yang tepat untuk bertindak karena sudah sangat mendesak.

Tidak ada satupun dari masyarakat Papua akan mendukung para oknum koruptor-koruptor itu, majulah karena Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat Papua beserta engkau untuk membela kebenaran.

KPK, mohon tidak beri kesempatan oknum koruptor untuk menurunkan ilmunya atau regenerasi ke calon-calon koruptor baru di lahan subur di Timur Indonesia, Tanah Papua yang kita cintai.

 

Konten Khusus – Redaksi Koreri

as