Pesan Kapolda DTM, Melayani Dengan Hati Ibarat Tukang Bangunan

WhatsApp Image 2023 03 07 at 14.25.26
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H.,M.A bersama Pj Gubernur Papua Barat Daya Dr Muahmmad Musa'ad,M.Si bersama forkopimda Kota Sorong saat proses pembukaan selubung papan nama Polresta Sorong Kota Jl Ahmad Yani, Kota Sorongf, Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (7/3/2023).(Foto : KENN)

Koreri.com, Sorong– Kapolda Papua Barat irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga,S.H.,M.A resmi mengukuhkan Polres Sorong Kota naik tipologinya dari tipe D ke C dan berganti nama menjadi Polresta Sorong Kota.

Proses pembukaan selubung papan nama Polresta Sorong Kota bersamaan dengan peresmian Masjid Al Ashar Polresta Sorong Kota di halaman Mapolresta Sorong Kota, Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (7/3/2023).

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitong,S.H.,M.A bersama Pj Gubernur Papua Barat Daya Dr Drs Muhammad Musa’ad,M.Si bersama forkopimda Papua Barat Daya menekan layar  monitor sebagai tanda pengukuhan Polresta Sorong Kota.

Kapolda Irjen Pol DTM dalam sambutannya menekankan kepada personil Polresta Sorong Kota bahwa kenaikan tipologi menjadi Polresta Sorong Kota ini harusnya dibarengi dengan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Sesuai dengan motto Polda Papua Barat “Waaja Keema Nene kapoka” yang artinya melayani dengan sepenuh hati, karena itu pelayanan antara Polres dan Polresta Sorong Kota harus berbeda.

“Kenaikan dari tipe harusnya perubahan itu harusnya dimulai dari cara berhubungan, melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat di kota Sorong,” kata Irjen Daniel Tahi Monang mengilustrasikan melayani dengan hati seorang tukang bangunan.

Diungkapkan Kapolda bahwa seorang tukang bangunan dalam kerjaan setiap hari dinilai orang yang memberikan pekerjaan sangat baik, pada suatu ketika dia (tukang bangunan) minta berhenti bekerja.

Kemudian pemberi pekerjaan meminta untuk terakhir kali tukang bangunan itu kerjakan satu unit rumah, akhir rumah tersebut dikerjakan asal-asalan dan hasilnya juga asal-asalan.

“Waktu pekerjaan bangunan itu selesai si bos itu mengatakan kepada tukang bangunan bahwa karena pekerjaanmu selama ini sangat bagus sehingga rumah yang  kamu kerjakan itu dikasih kepada kamu sebagai hadiah, pada saat itu tukang bangunan itu rasa-rasa mau pingsan,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Olehnya itu jenderal polisi bintang dua ini minta agar semua perubahan (bangunan dan tipe) tidak boleh hanya dibuat secara asal-asalan, perlindungan dan pengayoman masyarakat di wilayah hukum Polresta Sorong Kota pun jangan hanya asal-asalan.

“Harusnya perubahan dan konsep ini harusnya dibuat seperti membangun rumah sendiri, Saya mau pembangunan harus dimulai dari hati, sikap, dan lainnya harus dirubah ada cara pendekatan anggota kepada masyarakat ,”sahutnya.

Setiap perubahan di wilayah Polda Papua Barat harus dilandasi dengan moto Waaja Keema Nene Kapoka, perubahan yang dilandasi dengan Waaja Keema Nene Kapoka, membuat setiap perubahan dari Polres menjadi Polresta Sorong Kota sangat berarti di masyarakat.

KENN