Koreri.com, Jayapura – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Jayapura bersama Forkopimda dan DPRD setempat memastikan akan terus melakukan pemantauan kenaikan harga sembako setiap hari.
Mengingat biasanya kenaikan sering terjadi saat memasuki hari-hari besar keagamaan. Apalagi di tahun ini selain Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah juga ada hari raya Paskah yang momennya berdekatan.
“Harga sembako naik tapi tidak boleh berlebihan dan kalau turun juga tidak boleh berlebihan. Sehingga kestabilan inflasi dan deflasi itu yang kita jaga karena keduanya akan berpengaruh,” tegas Penjabat Wali Kota Jayapura Dr. Frans Pekey, kepada awak media, disela-sela sidak, Jumat (24/3/2023).
Pasalnya, jika harga naik maka akan berpengaruh pada konsumen. Namun apabila turun sekalipun akan berpengaruh pada produsen atau distributor karena tidak mengalami keuntungan tapi kerugian.
“Sehingga kestabilan harga di tengah-tengah itu yang kita harus jaga,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Hamadi, Arni mengatakan sebelum Puasa harga komoditas cabai Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram.
“Tetapi, sekarang ada kenaikan di mana harga cabai mencapai Rp90 ribu per kilogram,” bebernya.
Sementara untuk harga bawang merah dan putih dari Surabaya relatif aman. Untuk komoditas bawang merah Rp50 ribu per kilogram dan bawang putih Rp40 ribu per kilogram.
“Untuk telur dari Surabaya yang sebelumnya Rp63 per rak naik menjadi Rp65 ribu per rak,” ujarnya.
EHO
