as
as

Masih Rendah, Disdukcapil PB Intervensi Perekaman e-KTP di Pegaf

IMG 20230620 WA0030

Koreri.com, Manokwari – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua Barat bakal melakukan intervensi ke sejumlah wilayah yang masih rendah dalam perekaman e-KTP.

Salah satunya, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) yang dilaporkan baru mencapai angka 33 persen.

as

“Jadi, kami dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua Barat akan mengintervensi ke kabupaten yang mempunyai perekaman e-KTP masih rendah,” terang Kepala Disdukcapil Papua Barat dr. Ria M. Come, M.Ling di Manokwari, Selasa (20/6/2023).

Dikatakannya, Kabupaten Pegaf di wilayah Provinsi Papua Barat terhitung rendah karena masih berada dibawah persentase 50 persen.

Kadis tak menampik jika frekuensi perekaman e-KTP di Pegaf telah mengalami kenaikan.

“Menang sudah ada kenaikan, terhitung mulai dari Januari sampai dengan Juni ini untuk Kabupaten Pegaf sebenarnya mereka juga sudah mulai melakukan perekaman-perekaman e-KTP dari yang awalnya 32 persen, sekarang sudah naik ke 33 persen. Itupun sebenarnya masih kurang (dibawah 50 persen),” akuinya.

Olehnya itu, saat rapat 2 minggu lalu, program prioritas Penjabat Gubernur Papua Barat menekanan selain stunting dan kemiskinan ekstrim adalah peningkatan perekaman e-KTP.

“Dan beliau juga komit untuk Kabupaten Pegunungan Pegaf,” sambungnya.

Kadis pun merincikan, saat ini pihaknya telah melakukan intervensi pada 3 dari 10 distrik.

“Kami melakukan intervensi ke tiga distrik masing-masing Hing, Menyambo dan Taige. Itu yang jumlah penduduknya agak lebih banyak sehingga tim kami terbagi tiga grup sudah turun ke sana sejak 19 Juni sampai 24 Juni nanti,” sambungnya.

Diakui Kadis, pihaknya dalam proses perekaman tersebut menghadapi kendala jaringan.

“Untuk jaringan, kemarin kita sudah survei untuk titik koordinat. Untuk menyambung Telkomsel jadi sehingga ada kemungkinan kita bisa melakukan perekaman di sana secara online. Tapi untuk Taige dan Hing itu memang dia XL dan kemarin kita cari titik koordinat memang agak susah, signalnya itu sangat kecil. Sehingga memang nanti kita akan menggunakan alat yang ada di Dukcapil Pegaf guna memperkuat jaringan,” akuinya.

“Tapi seandainya itupun kalau memang masih belum kuat mungkin kita offline. Jadi kita melakukan perekaman nanti kita bawa alat perekaman itu ke Dukcapil Pegaf yang ada signal baru direkam. Kita juga didampingi tim dari Pusat, dari Dirjen Dukcapil.

Kita memang minta tim Dukcapil untuk bersama-sama dengan kita memfasilitasi. Jadi pagi ini tim dari Dirjen 4 orang, tim tehnik juga sudah datang,” tandasnya.

Kadis menambahkan pula, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya dengan berkoordinasi guna meningkatkan jaringan.

“Jadi sebenarnya sesuai arahan Pak Gubernur itu kalau memang jaringannya tidak ada, mungkin sampai kita pizap, seperti itu.

Beliau komit untuk kita bisa mensurvei dulu lokasi-lokasi.
Karena beliau sampaikan bagaimana caranya untuk kita meningkatkan dari 33 sampai 70 persen. Saya bilang kalau memang 70 persen berarti kita sisir yang 7 distrik sisanya,” tambahnya.

“Jadi beliau minta kami berkoordinasi dengan Kominfo untuk mensurvei lokasi-lokasi distrik-distrik itu tentang ada atau tidak adanya jaringan. Seandainya kalau tidak ada jaringan berarti langkah terakhir kita beli pizap,” pungkasnya.

KENN

as