Koreri.com, Jayapura – Untuk pertama kalinya lomba gerak jalan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pemuda dan olahraga setempat melibatkan 390 regu peserta dengan jumlah 5.070 orang.
Kegiatan ini di laksanakan Jumat (11/08/2023) dengan titik start mulai dari kantor wali kota Jayapura dan finish untuk tingkat SD di Taman Imbi, sementara tingkat SMP, SMA/SMK finish dan kategori umum di kantor Gubernur Papua.
Penjabat Wali kota Jayapura, Frans Pekey mengungkapkan gerak jalan tahun 2024 terbanyak dalam sejarah.
“Jumlah pemecah record . Terbanyak pesertanya,” ungkapnya.
Lanjut Pekey, hal ini menunjukan bahwa bahwa sebagai warga negara yang baik di kota Jayapura semua ingin untuk mendarma buktikan semangat untuk memeriahkan hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke – 78
“Saya berpesan setiap regu menjaga kekompakan dan keselamatan selama dalam perjalanan,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura, Rocky Bebena, mengatakan tahun ini menjadi awal kebangkitan lomba gerak jalan yang dilaksanakan Pemerintah setempat.
“Hampir dua tahun kita vakum setelah Covid dari terakhir 2020 lalu di HUT Kota. Setelah itu tidak pernah,” sambungnya.
Kata Rocky Bebena, tahun ini cukup banyak yang ikut karena informasinya sudah di sampaikan sebulan sebelum penyelenggaraan
“Dan sampai dengan tadi mau start juga ada yang masih mendaftar dan kita kehabisan nomor start,” ungkapnya.
Jumlah peserta yang ikut dalam lomba gerak jalan ini seleruhnya 390 regu peserta baik putra maupun putri yang terbagi dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, termasuk umum. Dengan jumlah semua orang yang mengikuti 5.070 orang
“Ini pencapaian yang cukup banyak dari lomba – lomba sebelumnya. Harapannya adalah bagaimana sama – sama kita mengisi kemerdekaan ini. Memberikan spirit kepada terutama anak – anak muda,” tandasnya.
Rocky Bebena menambahkan, Untuk jarak yang di tempuh SD 6 Km di taman Imbi, kemudian SMP, SMA/SMK dan Umum 7,50 km sampai di kantor gubernur
Selain itu untuk kriteria penilaian lomba ini adalah kategori putra dan putri. Dan yang dinilai adalah ketepatan waktu bukan kecepatan. Kerapian, semangat, keserasian dan jumlah porsenil
“Jadi setiap personil yang kurang atau hilang nilainya di potong dan juga tidak boleh makai jam tangan membawa air minum ataupun membawa handphone,” ujarnya.
SAV