Koreri.com, Ambon – Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara bersama sejumlah Dirjen Kemenkeu dan jajaran pimpinan Kemenkeu Satu Maluku mengunjungi eksportir PT. Harta Samudera untuk melihat nilai kontribusi ekspor ikan tuna.
Kegiatan ini berlangsung di PT. Harta Samudra yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Ambon Jl. Sultan Hasanuddin, Tantui, Jumat (18/8/2023).
Wamenkeu didampingi Dirjen Bea Cukai Askolani, Dirjen Kekayaan Negara Rionald Silaban dan beberapa pejabat lainnya.
Turut hadir, seluruh pimpinan dan pegawai Satuan Kerja di Kemenkeu Satu Maluku.
Wamenkeu mengapresiasi dan mendukung PT. Harta Samudra di Maluku atas kontribusinya dalam pengeksporan ikan tuna Yellowfin di mana hal ini berpotensi meningkatan perekonomian dalam negeri.
“Dengan adanya kunjungan ini, kami dapat ikut langsung untuk melihat kontribusi nilai ekspor ikan tuna di Maluku dimana berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” tandasnya.
Wamenkeu berharap dengan adanya berbagai aktivitas ekonomi dalam negeri dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat bagi Indonesia di tahun ini dan seterusnya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkeu Maluku Djaka Kusmartata menyampaikan PT. Harta Samudra merupakan pemasok ikan tuna Yellowfin segar, beku dan olahan terbaik di Indonesia.
Perusahaan ini telah mengekspor lebih dari 10 tahun ke lebih dari 10 negara, termasuk AS dan Jepang.
“Kami Bea Cukai terus berkomitmen untuk memajukan perekonomian Maluku dan membuka jalan dalam kegiatan ekspor langsung dari daerah ini dengan cara memberikan asistensi kepada pengusaha yang berpotensi ekspor,” tegasnya.
Sementara Manager PT. Harta Samudera Jason Hutapea mengapresiasi kunjungan Wamenkeu dan rombongan.
“Ini merupakan satu kehormatan bagi kami atas kunjungan Wamenkeu di PT. Harta Samudra yang dapat memotivasi semangat kerja kami. Juga kami berkesempatan mengajak Wamenkeu beserta rombongan untuk melihat proses bisnis dan pengelolaan PT. Harta Samudera,” ucapnya.
Jason berharap melalui kunjungan tersebut, Pemerintah dapat melihat kebutuhan dan kekurangan demi mensupport kerja-kerja perusahaan ini.
RIL
