Dihadapan Mahasiswa Baru Polinef, Pj Gubernur PB Beberkan Sejumlah Persoalan

IMG 20230905 WA0004

Koreri.com, Fakfak – Ratusan mahasiswa Politeknik Negeri Fakfak, Papua Barat mengikuti Kuliah Umum Perdana Dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru.

Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw membuka langsung kegiatan tersebut.

“Pertama saya mengucapkan selamat kepada para maba Politeknik Negeri Fakfak (Polinef).

Semoga kegiatan ini dapat memberikan bekal baik bagi adik-adik mahasiwa yang akan memulai studinya,” kata Paulus di Auditorium Polinef, Senin (4/9/2023).

Pj Gubernur kemudian mengimbau mahasiswa agar proaktif berdiskusi, terkait masalah atau isu-isu terkini di Papua Barat.

Salah satunya, ungkap dia, Pemprov masih terus berfokus pada persoalan stunting.

“Kita saat ini di Papua Barat masih tergolong tinggi, karena angka prevalensi stunting per Juli 2023 yakni 11,80 persen,” ungkapnya.

Pj Gubernur kemudian mengingatkan, persoalan stunting muncul sejak memasuki dunia pernikahan sehingga harus diperhatikan dengan baik.

“Lalu indeks pembangunan manusia kita juga tergantung dengan persoalan ini. Karena kalau kita lihat angka IPM kita Papua Barat masih jauh di bawah rata-rata nasional yakni 65,89 dengan predikat terendah kedua se-Indonesia,” jelasnya.

Selanjutnya, Waterpauw juga mengemukakan Provinsi PB masih tergolong tinggi kemiskinan esktremnya termasuk Fakfak, di mana pada 2022 masih memiliki presentase 9,38 persen.

“Hal-hal ini perlu juga didiskusikan bersama mahasiswa untuk melahirkan solusi,” tandasnya..

Selain itu, angka putus sekolah juga masih tinggi di papua barat karena sekira ada 68.988 anak harus putus sekolah pada 2022.

“Ini juga perlu didiskusikan bersama, mengapa sampai bisa putus sekolah dan yang bapak lihat di berbagai daerah memang masih banyak faktor yang mempengaruhinya, dari tingkat ekonomi dan ketidakseriusan belajar,” sesal Paulus.

Untuk itu, ia meminta kepada mahasiwa Polinef agar memperhatikan persoalan tersebut dan tidak menjadi mahasiswa yang cuek atau apatis.

“Sebagai mahasiwa harus melahirkan gagasan-gagasan segar yang dapat melahirkan solusi-solusi atas persoalan,” ucapnya.

Lelaki kelahiran Fakfak itu berpesan pula kepada para Maba agar tetap tekun belajar, bersungguh-sungguh, dan bekerja keras mewujudkan impian.

Dalam kesempatan itu, Paulus juga berkisah soal pengalaman hidupnya termasuk saat ia lahir hingga menempuh pendidikan SD sampai kelas 4 di Fakfak.

RLS