Koreri.com, Sorong – Salah satu program andalan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya Nomor Urut 1, Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw yaitu layanan pendidikan dan kesehatan gratis.
Program andalan paslon dengan jargon khas ARUS ini bakal direalisasikan jika terpilih memimpin provinsi termuda itu lima tahun kedepan.
Cawagub Petrus Kasihiw menegaskan, dua program itu bukan hal yang mustahil bagi pasangan ARUS.
“Kami sudah punya pengalaman soal program pendidikan dan kesehatan gratis ini,” tegasnya dalam rapat konsolidasi dengan Relawan Pit for ARUS di kantor DPW Nasdem PBD, Minggu (27/10/2024).
Pasalnya, taktik dan strategi dalam merancang program pendidikan dan kesehatan gratis, pasangan ARUS sudah punya pengalaman.
Berkaitan dengan program pendidikan, pria yang akrab disapa Kaka Pit ini menuturkan, pasangan ARUS akan berupaya program tersebut terealisasi.
Namun, ia berharap masyarakat memilih pasangan ARUS pada tanggal 27 November mendatang.
“Biaya pendidikan kami akan upayakan semurah-murahnya. Kalau bisa gratis. Tapi kami akan buat klasifikasinya,” jelasnya.
Ia menjelaskan, mengenai klasifikasi penerima manfaat program itu, yakni golongan masyarakat yang kurang mampu. Artinya, kebijakan seperti ini harus dilakukan, agar alokasi anggaran yang dikeluarkan pemerintah, bisa tepat sasaran.
“Kalau dia orang kaya, masa dia harus nikmati program itu. Kan tidak boleh. Jadi, program itu wajib dinikmati oleh mereka dari kalangan tidak mampu. Sekalipun program yang pemerintah buat demi kepentingan publik, tapi harus kita sepakat yang namanya keadilan,” papar Kaka Pit.
Selain pendidikan, Kaka Pit juga menyebut, di bidang kesehatan, pihaknya juga akan membuat kebijakan yang tidak jauh beda. Dimana dari pembiayaan hingga standar pelayanan, harus betul-betul memenuhi kepentingan masyarakat.
Kendati berkomitmen membuat kebijakan pendidikan dan kesehatan gratis, Kaka Pit menegaskan, pelayanan kepada masyarakat tidak bisa asal-asalan.
Artinya, pasangan ARUS sudah punya niat, bahwa pelayanan kepada masyarakat wajib hukumnya berkualitas.
“Tapi, yang penting dari itu ialah, program pendidikan dan kesehatan sekalipun gratis, harus berkualitas. Karena percuma saja kalau gratis, tapi tidak berkualitas,” jelasnya.
“Khusus pendidikan, sekarang ini lapangan kerja swasta hampir tidak membutuhkan ijasah. Dan itu target kami kedepan, bahwa anak-anak kita tidak hanya dibekali ijasah. Tapi dibekali juga dengan skill atau keterampilan,” pungkas mantan Bupati Teluk Bintuni 2 Periode itu.
RED