Koreri.com, Jayapura – Dalam rangka mengawal Pilkada damai, Forum Peduli Demokrasi Papua berencana akan menggelar demonstrasi damai di kantor Gubernur setempat, Selasa (5/11/2024).
Demo itu bertujuan menuntut agar Penjabat Walikota Jayapura, Christian Sohilait diproses karena telah menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan Pilkada 2024.
Video rekaman suara berdurasi lebih 9 menit menjadi bukti bahwa orang nomor satu di Kota Jayapura itu telah menggunakan jabatannya untuk mengarahkan perangkat pemerintahan demi memenangkan salah satu pasangan calon di Pilkada Papua.
Ketua KMP3R Paul Ohee mengatakan aksi ini sebagai bentuk perlawanan terhadap kejahatan terstruktur.
“Forum ini dengan keras melawan kejahatan demokrasi di tanah ini,” jelasnya dalam jumpa pers pada Minggu (3/11/2024) malam.
Ketua Forum Intelektual Muda (FIM) Tabi-Saireri Yuliyanus Dwaa mengatakan tindakan Pj Wali Kota Jayapura sudah mencederai nilai demokrasi.
Menurutnya, sebagai seorang ASN mestinya yang bersangkutan menjaga etika dan tidak terlibat dalam politik praktis.
“Yang terjadi hari ini, bahkan bukan hanya dia (Pj Walikota Jayapura,red), tapi Penjabat Bupati. Tidak sampai di situ, menyinggung lembaga negara termasuk Kepolisian,” kecamnya.
Sebagai bentuk perlawanan, Yuliyanus menegaskan akan menaruh tanda larangan secara adat sampai ada Pj Wali Kota Jayapura yang baru.
“Tidak ada pilihan lain, kami beri waktu sampai tanggal 10 November 2024. Karena ini merusak etika demokrasi. Tapi, jauh lebih elegan mundur secara terhormat,” imbuhnya.
Sementara tu, Tokoh Pemuda Papua Victor Buefa, mengajak masyarakat agar tidak terjebak dalam politik uang.
Sekaligus mengajak masyarakat untuk ikut dalam aksi demonstrasi di Kantor Wali Kota Jayapura.
“Saya mengajak semua masyarakat agar terjebak dalam politik uang, karena ada sebutan dollar. Kami menolak politik uang,” pungkasnya.
SAV