Koreri.com, Sorong– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat Daya, Frengky Baru melaksanakan reses I tahun 2025 di daerah pemilihan (Dapil) Papua Barat Daya IV meliputi Kabupaten Tambrauw dan Maybrat.
Agenda Reses I tahun 2025 yang dilaksankan bulan Maret 2025, anggota fraksi NasDem DPRP Papua Barat Daya ini menyerap aspirasi masyarakat di tiga titik.
Frengky menjaring aspirasi masyarakat Dua titik di Kabupaten Tambrauw yaitu Distrik Moraid dan Salamkay kemudian satu titik di Kabupaten Maybrat yakni distrik Mare.
Dalam keterangan persnya kepada wartawan, Selasa (29/4/2025) Frengky mengakui yang menjadi kendala terutama di Kabupaten Tambrauw itu berkaitan dengan pembangunan ruas jalan nasional.
“Terutama ada berapa jembatan yang belum diselesaikan, juga belum dibangun dan juga belum di aspal. Berikutnya, jalannya berlubang dan lain sebagainya. Akibatnya ongkos transportasi menjadi mahal seperti angkutan dari Sorong yang hendak ke Tambrauw,” akuinya,
Politisi muda partai NasDem ini berharap pihak Balai Jalan dan terutama kepada perwakilan DPR RI dari Provinsi Papua Barat Daya untuk juga melihat hal ini serta Kementerian terkait sehingga bisa menyelesaikan ruas jalan yang ada.
“Karena ruas jalan ini akan terhubung sampai di Provinsi Papua Barat sehingga ini menjadi alternatif yang sangat baik untuk membantu pergerakan orang dan barang. Apalagi juga melalui beberapa wilayah terutama Tambrauw dan Kabupaten Sorong,” bebernya.
Kemudian, lanjut Frengky, terutama di Distrik Moraid dimana terdapat satu jembatan pertama di Kali Kawar yang semestinya juga diperbaiki karena masih masuk dalam jalur ruas jalan provinsi.
“Ini yang menjadi harapan masyarakat untuk segera dibangun. Mengingat jembatan ini sering kali mengalami hambatan kalau saat ada banjir atau kalau hujan memang sangat mengganggu. Mobil yang tidak memiliki fasilitas double gardan pun tak bisa naik,” lanjutnya,
Kendala lainnya juga disampaikan Frengky terutama di bidang Pendidikan, yaitu berkaitan dengan masalah lampu penerangan.
Masyarakat dalam hal ini meminta bantuan pembangunan PLTA terutama di kampung Della dan juga beberapa distrik lainnya di Kabupaten Tambrauw yang kondisinya hampir sama.
Hal yang sama juga diungkapkan Frengky, di Kabupaten Maybrat terutama Distrik Mare dalam hal ini berkaitan dengan ruas jalan provinsi yang kondisinya juga sangat berat dan masyarakat menginginkan ruas jalan dalam provinsi ini harus masuk lewat Ukase lanjut ke Mare Selatan lalu tembus ke Distrik Mare dan lanjut ke Distrik Ases, Kabupaten Tambrauw. Sehingga ada beberapa distrik dan juga kampung yang harus dilintasi jalan ini.
“Akibatnya, masyarakat selalu terhambat karena jalannya putus begitu pula jembatannya belum selesai,” bebernya.
Frengky secara khusus menyebutkan Distrik Mare memang sangat membutuhkan perhatian serius terutama dari Pemerintah Kabupaten Maybrat maupun Pemerintah provinsi. Termasuk juga pembangunan sekolah yang belum selesai.
“Maka sangat diharapkan kepada Pemda Maybrat harus sesegera mungkin menyelesaikan pembangunan sekolah karena baru tiga ruangan yang bisa dipakai. Sementara jumlah siswa lebih banyak. Mereka harus pakai ruangan untuk belajar sementara sekolah yang dibangun belum selesai,” imbuhnya.
Pelayanan di sektor kesehatan juga harus benar-benar dibuat lebih bagus dan lebih ditingkatkan lagi. “Dan kami akan memperjuangkan aspirasi ini di Dewan nanti,” pungkasnya.
KENN