Koreri.com, Biak – Suasana pagi di atas KM Sinabung yang sedang berlayar dari Jayapura menuju Kabupaten Biak Numfor mendadak berubah hangat dan penuh antusiasme saat calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM), terlihat berjalan santai di dek kapal, Jumat (18/7/2025).
Disambut senyum dan sorak penumpang, kehadiran BTM tak ubahnya magnet. Para penumpang berbondong-bondong mendekat, ingin bersalaman, berbincang, dan mengabadikan momen bersama tokoh yang akrab dijuluki pemimpin merakyat itu.
Dalam rangka safari politik ke wilayah adat Saireri, BTM memilih perjalanan laut menggunakan KM Sinabung milik Pelni—keputusan yang mencerminkan kesederhanaan dan komitmennya untuk selalu dekat dengan masyarakat.
Didampingi sang istri, Ibu Kristhina Luluporo Mano, BTM tampak membaur tanpa sekat. Sekitar pukul 06.00 WIT, ia menyusuri Dek VII, menikmati semilir angin laut dan panorama tenang Laut Pasifik. Interaksi hangat pun tercipta secara spontan.
Salah satu momen menarik terjadi saat BTM bertemu rombongan mahasiswa Universitas Cenderawasih yang hendak melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Biak.
“Berapa jumlah mahasiswa yang ikut KKN ke Biak?” tanyanya.
“1.430 orang, Bapak. KKN selama empat minggu,” jawab Yarius Yando, mahasiswa Fakultas Hukum, dengan penuh semangat.
BTM pun memberikan pesan.
“Jaga kesehatan, belajar sungguh-sungguh. Kalian harapan masa depan Papua,” pesannya.
Tak lama, suasana kembali ramai saat BTM singgah di Sagara Mart, kedai kecil tempat penumpang biasa menikmati kopi dan sarapan. Di sana, ia disambut hangat.
“BTM itu pemimpin yang peduli dan tidak membeda-bedakan. Papua butuh pemimpin seperti dia,” sebut Agus, seorang penumpang asal Abepura.
Hal senada disampaikan Chris Wader, warga Biak. Ia berharap akses transportasi laut ke Numfor menjadi perhatian serius jika BTM terpilih nanti.
“Beliau sudah pantas jadi Gubernur. Saya juga mengakui kepemimpinan Pak Herry Naap, tapi ke depan pariwisata dan perikanan harus jadi prioritas, karena Biak tidak punya tambang,” ungkap Chris.
Perjalanan ini bukan sekadar kampanye. Pendeta Johan Haay, yang turut dalam rombongan, menyebut BTM sebagai pamong sejati.
“Dari kepala distrik hingga dua periode jadi Wali Kota Jayapura. Ia paham birokrasi dan kebutuhan rakyat. Pemimpin seperti ini yang dibutuhkan Papua,” tegas Johan.
Saat kapal mulai mendekati Pelabuhan Biak, BTM terlihat berdiri tenang menatap laut Mokmer. Dalam sorot matanya, terpancar harapan dan keyakinan akan masa depan Papua yang lebih dekat dengan rakyat.
TIM