Koreri.com, Tembagapura – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Tsingwarop dibawah pimpinan Ketua Arnold Beanal mulai menjalankan program kerja strategis melalui sosialisasi langsung di Kampung Tsinga, Aruanop, dan Waa/Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Kegiatan ini bertujuan membangun pemahaman bersama antara masyarakat adat dan pemangku kepentingan terkait investasi serta pengelolaan sumber daya alam di tanah ulayat.
“Masyarakat adat harus menjadi pelaku utama, bukan sekadar penonton dalam pembangunan. Setiap kegiatan di wilayah adat wajib menghormati nilai budaya dan hak masyarakat pemilik areal,” tegas Arnold Beanal.
Dalam sosialisasi tersebut, LMA Tsingwarop menekankan pentingnya menyatukan nilai adat dan modernisasi, agar pembangunan tidak mengikis jati diri budaya masyarakat.
Selain itu, lembaga juga fokus pada penguatan kapasitas SDM kampung, terutama di bidang pendidikan, kewirausahaan, dan pengelolaan potensi lokal, guna menyiapkan masyarakat adat menghadapi perubahan ekonomi.
“Kami tidak menolak pembangunan, tapi kami ingin pembangunan berjalan bersama adat dan menghormati tanah leluhur kami,” ujar Arnold Beanal menutup pernyataannya.
Program ini menjadi langkah nyata LMA Tsingwarop menuju masyarakat adat yang mandiri, berdaya, dan modern tanpa meninggalkan akar budaya.
RLS













