Daya Tampung Pasar Mardika Baru Terbatas, Saudah Tethol Dorong Bangun Gedung Alternatif

IMG 20240421 WA0033

Koreri.com, Ambon – Setelah dibangun lebih kurang dua tahun, Pasar Mardika Ambon akhirnya resmi beroperasi setelah Gubernur Maluku Murad Ismail meresmikannya pada Kamis (18/4/2024) lalu.

Grand opening pasar tradisional modern terbesar di Kota Ambon itu ditandai dengan hand scanning oleh Gubernur Murad dilanjutkan dengan pengguntingan pita.

Diketahui, Pasar Tradisional Mardika Ambon dibangun kembali dengan konstruksi modern pada 30 Desember 2021 dan rampung pada 22 Juli 2023, namun belum difungsikan.

Pasar baru ini dibangun dengan konstruksi 4 lantai, menggunakan Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat sebesar kurang lebih Rp134 miliar.

Pasar ini menampung sedikitnya 1.700 pedagang.

Kendati demikian, pasar baru ini belum bisa menampung seluruh para pedagang.

Kaitannya dengan itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku Saudah Anakotta/Tethol menilai belum tertampungnya ribuan pedagang di Kota Ambon menjadi perhatian serius Pemerintah provinsi bersama Dewan untuk menyiapkan gedung pasar alternatif.

“Jadi perlu di ketahui bersama bahwa pasar tradisional Mardika Ambon ini ruang yang tersedia bagi para pedagang sebanyak 1.700 orang. Tetapi masih banyak lagi pedagang yang belum bisa tertampung di gedung baru tersebut sehingga diharapkan DPRD bersama Pemprov bisa menyiapkan lagi pasar alternatif untuk menampung mereka,” ujar Anakotta kepada media ini, Sabtu (21/4/2024).

Saudah mengakui dari peluncuran tersebut diharapkan bisa menampung pedagang yang diprioritaskan bagi ibu-ibu dari Pulau Ambon, pedagang papalele. Namun faktanya ada beberapa orang saja yang diakomodasi.

“Akibatnya ada sedikit kekecewaan dari para pedagang papalele tersebut khususnya dari beberapa negeri seperti Latuhalat di Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon),” bebernya.

Sebab para pedagang papalele ini secara khusus menjual ikan dan daerah mereka adalah penghasil ikan, namun sayangnya belum terakomodasi untuk mendapatkan tempat di gedung baru Pasar Mardika Ambon.

Sementara yang mendapatkan kesempatan adalah pedagang papalele asal Negeri Seri, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon sebanyak dua orang.

“Dan saya konfirmasikan hal ini dengan Kepala Dinas Perindag Maluku dan beliau menjelaskan belum semua diakomodasi karena daya tampung gedung terbatas,” sambungnya.

Saudah berharap pasar ikannya yang nantinya dibuat agar lebih baik dan representatif sehingga semua pedagang ikan bisa terakomodasi dan tertampung di gedung pasar lain.

Untuk para pedagang sayur yang terakomodasi di gedung baru Pasar Mardika Ambon sebanyak 84 orang dan menempati lantai satu, bersama pedagang lainnya seperti daging.

“Karena ada sedikit kekecewaan yang disampaikan pedagang yang tidak mendapatkan lokasi berjualan di gedung baru pasar Mardika maka DPRD juga harus memperjuangkan tempat yang baru bagi mereka,” tandasnya.

Saudah berpesan agar pasar tersebut juga harus dijaga dengan baik lewat koordinasi dan kerjasama aparat TNI, Polri, serta Pemprov maupun Pemkot Ambon. Salah satunya agar lingkungan pasar dapat tertata dengan baik.

“Dengan begitu akses masuk keluar Pasar Mardika lebih mudah dan sekaligus juga menjadi etalase Kota Ambon,” pungkasnya.

JFL