DPRP Dorong Pembangunan Flyover Antisipasi Kemacetan Lalu Lintas di Kota Sorong

Pieters Kondjol, S.E., M.A (Foto : Istimewa)
Sekretaris Fraksi Persatuan Nurani Indonesia DPR PBD Pieters Kondjol / Foto : Ist

Koreri.com, Sorong– Perkembangan Kota Sorong sebagai Ibu kota Provinsi Papua Barat Daya semakin maju dalam semua sektor, lebih khusus arus lalu lintas jalan mengakibatkan bakal terjadi kemacetan seperti kota-kota besar.

Untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Barat Daya dorong pembangunan Flyover atau jalan layang.

Anggota komisi III DPRP Papua Barat Daya Pieters Kondjol,S.E.,M.A mengusulkan agar pembangunan Flyover atau jalan layang sudah dimasukan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2026.

Usulan ini disampaikan Pieters Kondjol pada saat pertemuan DPRP bersama desk infrastruktur dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Otsus Rencana Kerja Pemerintah Daerah Papua Barat Daya tahun 2026 di Hotel Rylich Panorama Kota Sorong, Senin (19/5/2025).

Menurut Kondjol, antisipasi kedepan sudah dipikir sejak dari sekarang dengan bertambah jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat kemudian terbatasnya ruas jalan dan jembatan di Kota Sorong.

“Kita lihat aktivitas pagi hari, jam kantor dan anak sekolah seperti arah klademak ke kampung baru kemudian daerah bandara DEO ke arah kilo atau sebaliknya sudah mulai macet, nah dalam rapat dengan deks infrastruktur kemarin saya usulkan untuk membangun Flyover,” kata Pieters Kondjol kepada koreri.com melalui telpon celulernya, Selasa (20/5/2025).

Dijelaskan mantan ketua DPR Papua Barat ini bahwa kalau membuka ruas jalan di Kota Sorong sudah sempit dan kondisi wilayah ini tidak memungkinkan terkait dengan pembayaran ganti rugi dipastikan pemerintah mengalami kesulitan anggaran maka solusinya jembatan layang.

Dia minta agar jalan layang itu dibangun dari depan bandara DEO menuju arah kilo karena perkembangan kota di Provinsi Papua Barat Daya akan kearah sana.

“Usulan ini direspon baik oleh teman-teman di Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan lainya nanti pelaksanaannya secara teknis silahkan dilakukan dari OPD yang bersangkutan,” ujarnya.

Wakil Ketua Bapemperda DPRP Papua Barat Daya itu berharap pembangunan awal Flyover minimal satu kilometer “apalagi dengan situasi banjir maka aktifitas jalan layang untuk mengantisipasi kemacetan,” ungkapnya.

KENN