Koreri.com, Manokwari – Pencarian korban banjir bandang disertai tanah longsor di Kampung Mayes, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat masih terus berlangsung.
Update terbaru tim gabungan merilis tambahan 3 korban ditemukan di TKP, Selasa (20/5/2025) kemarin.
Korban pertama ditemukan pada pukul 09.30 WIT, kemudian berselang waktu satu jam lebih sedikit tepatnya pukul 10.45 WIT korban kedua. Dan satu jam kemudian korban ketiga ditemukan.
Data tiga korban yang baru ditemukan masih menunggu hasil identifikasi dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat Lodwyk Mandacan.
Dengan penambahan 3 jenasah maka total korban banjir bandang disertai tanah longsor yang ditemukan sebanyak 13 orang. Dari total tersebut, 9 orang meninggal dunia, 4 orang selamat dan 6 orang belum ditemukan.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom mengatakan, Kepolisian setempat akan terus bersinergi dengan seluruh unsur terkait, termasuk Basarnas dan Pemerintah daerah untuk memastikan pencarian berjalan efektif.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dengan memberikan informasi yang akurat.
Lima dari sembilan korban yang ditemukan telah berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Papua Barat. Berikut daftar identitas korban:
1. Yoseph Ermilianus Efrem (21) beralamat di Kelurahan Wolonterang, Kecamatan. Doreng. Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur
2. Porman Takaliumang (53) beralamat di Kahagoleng, Kelurahan Wolonterang, Kecamatan, Doreng. Sikka, NTT
3. Okden Wote (39) beralamat di Desa Nunu Utara, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara
4. Joni Rahawari (40) beralamat di Ohoi Waurtahait, Kelurahan Waurtahait, Kab. Maluku Tenggara
5. Oce Takaliumang (45) beralamat di Kelurahan Daran, Kecamatan Pulutan, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara
RED