Didemo 2 Kali, Wagub Pahabol Bawa 12 Pencaker ke Jakarta Bertemu MenPAN-RB

Wagub Papua Peg 12 Pencaker ke JKT

Koreri.com, Jayapura – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Pegunungan Ones Pahabol, memberangkatkan 12 perwakilan pencari kerja (pencaker) ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Langkah ini diambil menyusul dua kali aksi unjuk rasa pencaker di provinsi tersebut yang menuntut kejelasan terkait penerimaan ASN.

as

“Kami tidak bisa membiarkan mereka terus menunggu tanpa kepastian. Pemerintah daerah adalah perpanjangan tangan Pemerintah pusat. Jadi kami memfasilitasi mereka untuk menyuarakan aspirasi langsung ke pusat,” ungkap Ones Pahabol di Jayapura, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, tingkat pengangguran di Papua Pegunungan sudah mencapai angka yang mengkhawatirkan. Dari delapan kabupaten di provinsi termuda ini, diperkirakan ada sekitar 100 ribu pengangguran dan yang baru mau mendaftar di Provinsi Papua Pegunungan sekitar 10 ribuan.

“Mereka ini sudah dibiayai dari dana Otonomi Khusus (Otsus), bebas biaya sekolah hingga S3. Tapi setelah lulus, justru jadi pengangguran. Ini beban negara dan kami wajib cari solusi,” ujarnya.

Pahabol menyebut bahwa dalam proses penerimaan ASN, khususnya untuk Papua Pegunungan saat ini masih terkunci akibat kebijakan Gubernur. Namun, ia menegaskan bahwa langkah yang diambil bukan untuk menentang, melainkan sebagai upaya menjembatani kebutuhan masyarakat dengan pemerintah pusat.

Ia juga menekankan pentingnya afirmasi terhadap putra-putri asli Papua, khususnya yang lahir dan besar di wilayah pegunungan agar mendapatkan porsi besar dalam rekrutmen ASN.

“Penerimaan ASN ke depan harus memprioritaskan 99 persen putra daerah. Ini wilayah sensitif, kita tidak bisa asal ambil orang luar. Ini soal masa depan satu generasi,” tegasnya.

Pahabol pun meminta Presiden dan Wakil Presiden melalui Menpan RB untuk mengambil sikap bijak terhadap kondisi tersebut.

“Kami tidak datang ke Jakarta untuk melawan, tapi untuk mencari solusi terbaik. Masa depan generasi Papua Pegunungan ada di tangan keputusan Pemerintah pusat,” tutupnya.

SAV