Koreri.com, Jakarta (15/11) – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan turut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang anggota Brimob Polda Papua, Brigadir Firman (28 tahun) akibat tertembak TPN OPM saat sedang menjalankan tugas pengamanan PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua.
“Saya prihatin adanya peristiwa tadi pagi. Saya selaku pimpinan Polri menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban,” kata Jenderal Tito di sela-sela acara Forum Polantas ASEAN 2017, di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, sebagai polisi, banyak risiko yang harus dihadapi, terlebih bila ditugaskan di daerah yang rawan konflik.
Ia juga menghimbau agar jajaran Polri tidak merasa takut dalam menjalankan tugas, menyusul adanya aksi penembakan yang dilakukan oleh anggota TPN OPM.
“Kepada anggota yang lain, jangan kendor, khususnya daerah Freeport,” tegas Jenderal Tito.
Atas jasa mendiang Firman yang gugur dalam menunaikan tugas, pihaknya memberikan kenaikan pangkat anumerta baginya.
Seperti diketahui, Brigadir Firman dan Bripka Yongky Rumte sedang dalam tugas melakukan pengintaian terhadap pelaku penembakan kendaraan PT. Puncak Jaya Power yang terjadi di Mile Post 69 pada Selasa (14/11) yang menyebabkan seorang karyawannya, Raden Totok Soedewo terluka akibat terkena proyektil peluru di kaki kanannya.
Namun ketika melakukan pengintaian pagi tadi sekitar pukul 04.00 WIT di Mile Post 69, Brigadir Firman dan Bripka Yongky disergap oleh TPN OPM yang mengakibatkan Brigadir Firman tewas di tempat sementara Bripka Yongky terluka parah akibat terkena tembakan.
Brigadir Firman yang merupakan anggota Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Papua akhirnya meninggal dunia karena kehabisan darah.
Sementara Bripka Yongky dalam kondisi kritis akibat luka tembak yang dideritanya. (MP-RR)