Koreri.com – Sebuah lokasi yang semula diyakini merupakan sebuah area bebatuan biasa di Afrika Selatan ternyata adalah sebuah kota purba yang cukup besar berkat bantuan Light Detection and Ranging (LIDAR).
Para peneliti meyakini bahwa kota yang disebut Kwenang itu dulunya adalah merupakan metropolitan disekitar abad ke-15 dengan populasi sekitar 10.000 orang.
Seperti dikutip dari Yahoo.com, Kwenang hilang dibawah rerumputan dan tanaman liar selama 200 tahun tetapi berkat bantuan LIDAR, kami bisa melihat sebuah metropolitan yang sangat luas.
Penemuan ini akan membantu para peneliti untuk mengisi kesenjangan sejarah terkait Kwenang yang memang tidak ada dalam catatan sejarah selama masa penjajahan.
Para peneliti juga percaya bahwa kota itu memiliki luas sebesar 21 km persegi dan merupakan metropolitan kaya dengan banyak pasar ternak dan dinding-dinding purba.
Kemungkinan besar kota itu menghilang setelah kekacauan sipil, seperti dilaporkan oleh Science Alert.
Fern Imbali Sixwanha, seorang arkeologis di University of Witwatersrand, mengatakan “(penemuan ini) tentunya akan mengisi kekosongan sejarah, terutama bagi Afrika Selatan, karena kita tahu bahwa sejarah pre-kolonial Afrika Selatan tidak memiliki catatannya”.
“Jadi kita sekarang mulai mengisi kekosongan itu dengan menggunakan teknologi LIDAR,” jelas sang arkeologis.
“Satu hal yang paling menggembirakan adalah bahwa saya akan mulai mengerti apa yang dilakukan para pendahulu kita di jaman itu, hal tersebut memberikan ide yang lebih luas terkait siapa orang Afrika Selatan dan tipe-tipe aktifitasnya karena sekarang kita bisa meneliti kembali jalur aktifitas mereka dan interaksi umum dalam komunitas mereka.”
ARD