Koreri.com, Jayapura – Seorang pengusaha, Elisabeth Bleskadit, yang juga agen minyak tanah (Mitan) di Mimika mengadukan Pertamina Jayapura ke DPR Papua.
Pemilik CV. Fifa ini mengadukan perusahaan minyak nasional tersebut karena telah memotong kuota mitan miliknya sebesar 210 KL secara sepihak sejak 2015 lalu.
“Kuota minyak tanah 210 KL ini berjalan sampai 2014 namun pada 2015, kuota saya dikurangi dan pengurangan ini juga tanpa sepengetahuan saya,” beber Elisabeth, Senin (1/4/2019).
Ia mengaku diangkat menjadi agen mitan sejak 2012 untuk melayani 12 Distrik di Kabupaten Mimika, dengan kuota 210 KL sesuai keputusan dari Migas Pertamina pusat.
Elisabeth baru mengetahui jika pemotongan kuota mitan miliknya oleh Pertamina karena ada penambahan agen.
Padahal dari pihak Pertamina pusat tetap mempertahankan agar hanya ada tiga agen mitan di Mimika, tidak boleh ada penambahan.
“Makanya, saya adukan persoalan ini ke DPR Papua untuk memfasilitasi agar dapat dipertemukan dengan pihak Pertamina di Jayapura sehingga kuota yang sudah ditetapkan oleh migas pusat tidak dikurangi,” bebernya.
Menanggapi masalah itu, anggota Komisi I DPR Papua Yonas Nussi berjanji khususnya selaku utusan adat akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan proteksi dan mengawal usaha-usaha masyarakat.
Termasuk usaha yang dilakukan oleh Elisabeth Bleskadit di Kabupaten Mimika khususnya usaha mitan subsidi.
“Tadi kami sudah bertemu dengan pihak Pertamina meminta agar kuota yang sudah ditetapkan agar dikembalikan sehingga kebutuhan minyak tanah di 12 Distrik yang ada di Kabupaten Mimika dapat terpenuhi,” tegas Nussi.
Jika Pertamina, lanjut dia, mempunyai niat baik untuk membantu pengusaha Papua maka tidak boleh memotong kuota secara sepihak tanpa melakukan koordinasi dengan agen.
“Ini jelas-jelas pelanggaran hukum,” kecamnya.
Olehnya itu, Nussi mengingatkan hal seperti ini tidak boleh terjadi kepada pengusaha Papua yang ingin bangkit untuk melakukan usaha di bidang mitan.
“Kami dari DPR Papua akan terus mengawal masalah ini sampai tuntas,” pungkasnya.
VMT