Koreri.com, Biak – Mendiang Arnold Clemens Ap selaku budayawan dan seniman besar orang Papua asal Biak dikenal sebagai tokoh yang memiliki jasa besar atas perkembangan musik di daerah itu.
Meski telah berpulang, namun eksistensinya tak pernah lekang oleh jaman.
Ia pun dikenal dengan sembohyan “Menyanyi untuk hidup dan hidup untuk menyanyi dari dulu, kini dan nanti” dan menjadi ciri khas sang musisi yang begitu terkenal di eranya.
Mengenang itu, Rari Kompari Byak bakal menggelar hajatan besar bagi masyarakat setempat yang dijadwalkan pada 5 Agustus 2019 bertajuk Hari Mengenang Grup Vokal Mambesak.
Perlu diketahui, Arnold Clemens Ap adalah pimpinan Group Vocal Mambesak.
Wakil Ketua Rari Kompari Byak, Dance Warnares dalam pernyataannya membenarkan agenda itu.
“Jadi, ulang tahun Group Vokal Mambesak akan dirayakan pada 5 Agustus 2019 sekaligus mengenang mendiang Arnold Clemens Ap,” ungkapnya seusai dikonfirmasi media ini, Sabtu (4/8/2019).
Untuk kepentingan hajatan tersebut, pihaknya telah membentuk forum dan diberi nama Rari Kompari Byak yang bertujuan untuk menjaga dan melestraikan budaya-budaya Byak agar tidak terancam punah atau hilang.
Rari Kompari Byak diketuai Yeremias Rumbiak, S.Sos. Sedangkan Dance Warnares menjabat selaku Wakil Ketua, Harun Rumkorem (Sekretaris), Adolf Rumainum (Wakil Sekretaris), dan Markus Imbenai, S.Pak selaku Bendahara serta dibantu 6 koordinator bidang.
Kegiatan ini direncanakan akan dlaksanakan secara sederhana di Museum Negeri Cenderawasih Biak dan akan diperdengarkan sejumlah lagu-lagu Mambesak bersama lagu-lagu rakyat lainnya oleh group-group vokal yang ada di Kota biak.
Dikatakannya, mendiang Arnold Ap telah mendedikasikan dirinya bagi eksistensi budaya Papua melalui syair dan musik khas Papua.
Dimana, budaya merupakan suatu kehidupan yang sangat kompleks dan mempunyai orientasi berkembang dan dimiliki secara bersama oleh kelompok orang tertentu.
“Budaya ini yang kemudian diwariskan secara turun-temurun dan wajib dijaga serta dilestarikan oleh kelompok orang yang memilikinya sehingga nilai-nilai, norma-norma dan esensi budaya itu sendiri tidak tergilas oleh roda perkembangan abad dan zaman tetapi sebaliknya budaya tetap eksis ditengah zaman modernsasi itu,” cetusnya.
Olehnya itu, budaya Byak merupakan salah satu tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan sehingga ia tetap ada dan hidup didalam diri pribadi setiap anak-anak di wilayah itu.
(DENS DK)