Koreri.com, Jayapura – Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf J. Binsar Parluhutan Sianipar didampingi Ketua Persit KCK Koorcab Rem 172, memberikan pengararahan terkait penggunaan medsos dan perkembangan radikalisme kepada 350 prajurit dan Persit di jajarannya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Makorem 172/PWY, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (24/10/2019).
Rilis Penrem 172 PWY yang diterima Koreri.com, Sabtu (26/10.2019), Danrem dalam arahannya mengingatkankan seluruh prajurit TNI di wilayah Korem 172/PWY agar cerdas, bijak dan berhati-hati dalam menggunakan Media Sosial (Medsos).
Hal itu, mengingat kemajuan teknologi sangat menuntut manusia untuk menyesuaikan secara cepat. Sedangkan penggunaan medsos sendiri dapat bermanfaat positif, tetapi juga dapat berdampak negatif bagi diri sendiri, keluarga bahkan satuan atau instansi nantinya apabila tidak berhati-hati.
“Tidak ada larangan penggunaan medsos oleh prajurit dan keluarganya, tetapi pastikan pemanfaatannya dapat membawa dampak positif bagi kita semua. Karena media sosial saat ini dapat di akses oleh seluruh dunia, sehingga kita harus sangat berhati-hati, apalagi sekarang sudah ada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang sanksi hukumnya sudah jelas,” imbuhnya.
Melalui medsos, kata Danrem, banyak kalangan yang menyalahgunakannya untuk menebar kebencian, hujatan, hasutan, informasi hoaks (bohong, red) serta paham radikal.
Bahkan, penyebaran radikalisme saat ini justru lebih sering dilakukan melalui media sosial.
Belum lagi, dengan pesatnya dunia digital membuat informasi bertebaran dengan luas. Konten-konten yang ada di medsos dapat memprovokasi masyarakat baik melalui berita hoaks, yang menyesatkan dan sebagainya.
“Keluarga adalah kunci utama dalam menangkal radikalisme, jadikan keluarga sebagai tempat bertanya dan berdiskusi bagi anak-anak kita, pahami ajaran agama dengan benar, dan junjung tinggi rasa toleransi antar sesama. Jangan jadikan perbedaan sebagai penghalang bagi kita untuk bersosialisasi kepada masyarakat,” imbuhnya.
Untuk itu, Danrem meminta jajarannya harus tegas dalam memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang pantas dilihat dan mana yang tidak layak untuk dilihat serta tidak cepat percaya.
“Sehingga kita tidak terpengaruh oleh paham-paham atau aliran yang tidak benar. Lebih baik diam apabila tidak bener-benar mengetahui fakta berita tersebut,” tegasnya mengingatkan.
Diakhir arahannya, Danrem juga menekankan kepada seluruh prajurit dan keluarganya untuk menciptakan hubungan yang harmonis dalam keluarga.
“Bahagia itu adalah pilihan, dan harus diciptakan oleh kita sendiri. Sehingga apabila dalam lingkup kecil keluarga sudah baik, maka kinerja dalam satuan akan baik, dan akhirnya satuan akan dapat berjalan dengan baik pula,” tukasnya.
VDM