Koreri.com, Jayapura – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melaksanakan program kampung Keluarga Berencana (KB) di tahun 2020 berintegrasi dengan instansi terkait agar mampu meningkat Indeks Pembangunan Manusia.
Kepala BKKBN Provinsi Papua, Charles Brabar menjelaskan program kampung KB tahun ini sudah diganti nomenklaturnya sesuai instruksi pimpinan pusat sehingga semua program dari OPD bisa dipadukan menjadi satu.
“Jadi, nomenklatur program kampung KB kita ganti. Dulu kita kenal dengan nama Kampung Keluarga Berencana tapi tahun ini kita ganti dengan nama Kampung Keluarga Berkualitas,” terangnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (20/2/2020).
Menurut Charles, BKKBN tampil dengan nuansa baru di 2020 ini untuk bisa perkenalkan kampung keluarga berencana menjadi berkualitas, sehingga masyarakat tidak berpendapat bahwa program Kampung KB itu mau meng-KB-kan masyarakat Papua di kampung.
Kepala BKKBN Pusat mengharapkan semua program dalam Kampung Berkualitas ini dipadukan yaitu dengan gencar membuatnya terintegrasi program sepaket dengan kampung KB.
“Artinya kita harapkan ada kerjasama yang bisa dibangun bersama di kampung berkualitas sehingga bisa terintegrasi program yang dilakukan instansi atau sektor mana pun kita padukan di kampung itu,” harapnya.
Untuk itu, Charles mengaku lebih memikirkan bagaimana kampung ini terintegrasi semua program yang tentunya dilakukan secara signifikan bahkan keroyokan sehingga hasilnya pada 2 – 3 tahun mendatang menjadi satu dampak bagi masyarakat di kampung.
“Jadi, program kampung Keluarga Berkualitas ini untuk menghilangkan image dari orang bahwa kampung KB itu program yang membatasi orang melahirkan itu salah persepsi,” cetusnya.
Dikatakan, program kampung KB bukan dilihat dari satu sisi tapi dari berbagai sisi baik kesehatan, pendidikan dan masalah perekonomian yang ada di kampung – kampung itu sehingga semua instansi bisa melihat itu secara umum dan tidak serta merta dibatasi oleh program dari BKKBN.
“Jadi, sudah saatnya kita memikirkan bagaimana mewujudkan keluarga yang berkualitas di masa yang akan datang. Kita harapkan ada cara-cara yang harus kita lakukan sehingga tidak monoton. Kalaupun ada yang berpendapat bahwa KB itu tidak perlu di Papua dan macam – macam, itu hanya berpikir pada satu sisi saja,” sambung Charles.
Mereka, menurut dia, tidak memikirkan bahwa tujuan dari KB adalah untuk meningkatkan IPM Papua.
“Terbukti dalam berita resmi BPS bahwa IPM Papua ada peningkatan 1,30 poin,” tandas Charles.
Dijelaskan pula, ada orang berpikir salah bahwa program kampung KB itu tidak layak di Papua.
Mengapa ? Karena BKKBN sedang berpikir hari ini, bagaimana seorang wanita yang reproduksinya masih sehat dapat memberikan keturunan.
“Jadi, ini yang kita harapkan kerja sama sinergitas dengan semua pihak untuk kita wujudkan generasi emas Papua yang akan datang,” harap Charles.
Ditambahkan, BKKBN sudah mencanangkan 427 kampung KB di seluruh Kabupaten/Kota se – Provinsi Papua dan tentu membutuhkan kerjasama dan sinergitas dari Pemda masing-masing.
Sehingga apa yang dilakukan semua harus berkolaborasi untuk merubah mulai dari hal kecil sampai besar yang berdampak bagi masyarakat di kampung – kampung.
“Harapan kami untuk 427 kampung KB yang sudah dicanangkan mendapat dukungan dari kepala daerah dan kepala OPD supaya kita dapat meningkatkan IPM Papua yang saat ini sudah menanjak dengan baik,” pungkasnya.
VDM