as
as

KKB Sebar Hoax Aparat Culik dan Tembak Warga Sipil  

Kabid Humas Polda Pap KKB Sebar Hoaks

Koreri.com, Jayapura – Polda Papua membantah beredarnya berita di media sosial tentang warga sipil  Jance Magai (JM) diculik di Nahangia tempat pendulangan emas kali kabur Tembagapura oleh pasukan Militer Indonesia dan ditemukan tewas pada Rabu (26/2/2020) sekitar pukul 08.40 WIT.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, SH menegaskan, berita  yang beredar di media sosial itu tidak benar atau hoax.

Namun, informasi  sebenarnya yaitu korban ditemukan oleh keluarganya dalam kondisi mengenaskan di pinggir hutan Timika usai mendulang emas di Kali Kabur.

Menurut Kamal, dari keterangan yang disampaikan keluarga korban bahwa sempat mendengar suara tembakan sebanyak 2 kali pada Minggu (23/2/2020) lalu.

“Jadi, sebelum kejadian saya dan adik saya mendengar tembakan sebanyak 2 kali, namun kami curiga karena di sekitar tempat itu tidak ada pos TNI dan Polisi,” ucapnya menirukan keterangan keluarga korban kepada wartawan di Jayapura, Selasa (10/3/2020).

Lanjut Kamal, keluarga korban menjelaskan kalau korban JM sangat dekat dengan aparat keamanan di Timika.

Kedekatan itu yang menyebabkan kelompok KKB curiga kalau JM selalu memberikan informasi kepada TNI dan Polisi.

“Sebelumnya pernah datang 5 orang yang mengaku utusan Joni Botak (pimpinan KKB) menanyakan keberadaan JM. Saat itu, ia berada di pendulangan Kali Kabur. Keesokan harinya kami mendapat informasi kalau JM ditemukan tewas di sekitar kawasan itu,” ujarnya.

“Saat ini kami lagi berduka dan akan menuntut denda adat kepada Joni Botak yang bertanggung jawab atas kematian JM,” tambahnya.

Kamal menjelaskan pula jika saat ini penyidik Polres Mimika telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut dan telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.

“Kami minta kepada warga masyarakat Papua khususnya yang berada di Timika untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas asal usulnya. Kami dari Kepolisian akan melakukan penegakkan hukum bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum,” ancamnya.

Dijelaskan pula, kehadiran TNI-Polri di wilayah Pegunungan adalah untuk menjamin keamanan warga masyarakat.

“Kami sangat menyayangkan kejadian yang dilakukan KKB yang melakukan tindakan kejahatan terhadap almarhum JM dan tidak ada satupun agama yang mengajarkan kepada kita tentang kekerasan tetapi kita diajarkan untuk saling hidup rukun dan damai tanpa membeda-bedakan suku, agama serta ras,” tegasnya.

VDM

as