Koreri.com, Jayapura – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggeng dan Joni Botak terus berulah.
Terbaru, mereka membakar gereja yang berada di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura pada 12 Maret 2020 lalu.
Selama ini kelompok Lekagak dan Joni Botak menjadikan gereja yang semula digunakan oleh masyarakat sebagai tepat ibadah dialih fungsikan menjadi pos untuk bersembunyi dari kejaran aparat keamanan TNI dan Polri di Tembagapura.
Gereja tersebut sebelumya ramai oleh masyarakat di Kampung Opitawak dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan ibadah, tapi sudah beberapa pekan belakangan semenjak KKB menebar teror di wilayah tersebut, masyarakat akhirnya harus mengalah.
Tindakan tersebut lantaran KKB tidak memiliki tempat untuk bersinggah, sehingga mereka memberikan ancaman terhadap masyarakat disekitar untuk dapat menjadikan gereja sebagai markasnya.
Hal itu juga yang mendasari masyarakat di Distrik Tembagapura (termasuk kampung Opitawak) mengamankan diri dari berbagai penindasan yang dilakukan KKB.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH menyayangkan tindakan yang dilakukan KKB tersebut
Menurutnya, gereja merupakan rumah Tuhan dan tempat beribadah sehingga tidak seharusnya di bakar, namun sebaliknya harus dijaga dan sucikan.
“Anggota kami akan terus melakukan penegakkan hukum terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata yang meresahkan warga,” tegasnya di Jayapura, Selasa (17/3/2020).
Pasca kejadian itu, kata Kamal, situasi keamanan di Distrik Tembagapura hingga saat ini aman dan kondusif.
VDM