Koreri.com, Jayapura – Direktur Utama PDAM Jayapura, H. Entis Sutisna mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan wilayah yang ditemukan banyak sambungan liar mulai dari Kamp Wolker hingga Angkasa.
Menurutnya, wilayah yang terdapat sambungan liar diantaranya Kamp Wolker, Jalur Angkasa, sekitar Ajen, Bhayangkara dan Entrop sudah masuk dalam pemetaan pihaknya.
“Iya, kami sudah lakukan pemetaan di mana terdapat 80 titik sambungan liar di wilayah Kamp Wolker, Bhayangkara 37 sambungan liar, dan sekitar jalan alternatif Perumnas III sekitar 5 sambungan ilegal,” rinci Entis kepada wartawan di Jayapura, Jumat (20/3/2020).
Sejak Desember 2019, pihaknya sudah bekerjasama dengan Kepolisian Resort Jayapura Kota untuk melakukan penindakkan terhadap masyarakat yang melakukan penyambungan liar di pipa transmisi maupun distribusi PDAM Jayapura.
“Jadi, kita sudah lakukan penindakkan pemutusan sambungan liar di jalur Polimak yaitu pipa jalur transmisi 8 inci di Kodam lama kita sudah tertibkan ada sekitar 11 titik sambungan ilegal,” akui Entis.
Kendati demikian, PDAM tidak bertindak langsung namun harus ada upaya persuasif dulu.
“Kalau memang tidak mau dilegalkan terpaksa kita lakukan pemutusan langsung. Intinya kita tidak legalkan, tapi putuskan saja karena itu bukan pelanggan kita. Dan nanti kita bergeser ke wilayah Kamp Wolker karena banyak yang gunakan air secara tidak resmi. Kalau mereka butuh air, kita akan siapkan satu jalur khusus pipa 2 inci untuk digunakan masyarakat sehingga tidak mengganggu jalur transmisi utama kita yang mensuplai ke warga di wilayah perumnas,” sambungnya.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat agar menggunakan air secara resmi dengan mendaftarkan diri sebagai pelanggan PDAM Jayapura.
“Karena PDAM sebagai operator pengelola air yang disuplai ke pelanggan. Saya berharap masyarakat bisa mengikuti aturan atau prosedur yang ada. Artinya kalau mau menikmati air harus resmi jadi pelanggan kami sesuai mekanisme,” tukasnya.
OZIE