Pemda Waropen Perketat Akses Keluar Masuk Cegah Covid-19

Jubir Bupati Waropen Baju Putih

Koreri.com, Jayapura – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Waropen melalui tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 telah melakukan langkah preventif dan antisipasi pencegahan penyebaran virus mematikan itu di wilayah setempat.

Juru bicara Bupati Waropen, Kaleb Vanen Berd Woisiri, menjelaskan Pemda telah melakukan tindakan mitigasi secara preventif dan antisipatif terhadap penanganan pencegahan pandemi Corona dengan diberlakukan pembatasan secara ketat keluar masuknya masyarakat di wilayah itu.

“Pembatasan sosial ini sesuai SOP Protokoler Social Distance karena sudah dua ODP di Waropen,” kata Jubir Kaleb Woisir dalam press rilis yang diterima Koreri.com, Rabu (8/4/2020).

Dijelaskan, dari keterangan Dinas Kesehatan sejumlah ODP telah melewati masa inkubasi 14 hari dan dinyatakan negatif. Dimana masa inkubasi adalah waktu antara seseorang terpapar hingga dirinya menunjukkan gejala awal.

“Biasanya akhir masa inkubasi ditandai dengan timbulnya gejala seperti batuk dan demam,” jelasnya.

Menurut Kaleb, Social Distancing dapat membantu mengatasi penularan Pandemi Covid-19.

“Mewakili Bupati, saya mengajak kita semua untuk bersatu dalam menghadapi segala kemungkinan penularan Pandemi Covid-19 di Waropen, karena peran setiap orang penting untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas,” sambungnya.

Proses Social Distancing bekerja, belajar dan beribadah dari rumah saat ini dianggap menjadi faktor paling penting yang dapat mengendalikan wabah Covid-19. Social Distance atau menjaga jarak saat bersosialisasi menjadi cara yang dianggap penting.

Selain cuci tangan dengan sabun cair menggunakan air yang mengalir, juga dengan menggunakan hand sanitizer (pembersih tangan) untuk mencegah Covid-19 akibat virus Corona,

“Praktik kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dekat dengan orang sehat untuk mengurangi peluang penularan penyakit,” ujarnya.

Ini dapat mencakup langkah-langkah skala besar seperti membatalkan acara kelompok atau menutup ruang publik, serta keputusan individu seperti menghindari keramaian.

“Social distance seringkali sulit dilakukan, karena manusia adalah makhluk social dengan kecenderungan berinteraksi,” sambungnya.

Diharapkan kepatuhan masyarakat terhadap SOP Protokoler Sosial Distance yang diterapkan oleh Pemerintah dalam rangka menjaga Waropen terbebas dari Virus Corona.

“Dalam rangka pencegahan penularan virus corona, mari biasakan gunakan pakai masker, jaga jarak dalam bersosialisasi, penyemprotan disinfektan oleh Satuan Tugas, membersihkan rumah, membuka jendela supaya udara yang terbakar matahari masuk ke rumah, bersirkulasi, tidak kedap dan tidak lembab,” kata Jubir Bupati.

Hal-hal teknis semacam itu tutur bupati, harus terus disampaikan, disosialisasikan dan diedukasikan kepada masyarakat.

“Jika ada rumah kumuh, itu harus segera dibantu, minimal ada jendelanya, jambanisasi ada cahayanya tidak, itu langkah-langkahnya sampai ke sana,” tukasnya.

OZIE