Koreri.com, Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw, mengatakan perkembangan insiden salahpaham TNI – Polri di Kabupaten Mamberamo Raya masih dalam proses penyelidikan.
“Jadi, saya lihat ini ada keseriusan sungguh dari tim gabungan TNI – Polri dimana hasil penyelidikan pertama sudah dipaparkan kepada Kapolda dan Pangdam,” terangnya di Jayapura, Jumat (24/4/2020).
Menurut Kapolda, tim gabungan TNI – Polri segera turun kembali ke lokasi kejadian insiden di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya untuk mencari bukti dan fakta baru.
Dikatakan, tim penyelidikan gabungan TNI – Polri di bawah komando Danpomdam, Asintel 172, Dir Intelkam, Dir Reskrimum dan Bid Propam Polda Papua.
“Mereka berencana akan turun kembali besok ke Mamberamo Raya untuk beberapa waktu melakukan investigasi mengumpulkan bukti – bukti dan fakta baru yang ada di TKP. Termasuk minta keterangan dari saksi yang tahu, melihat dan mendengar dan lain sebagainya. Ada warga masyarakat juga beberapa aparat terkait,” sambungnya.
Insiden salahpaham personil TNI – Polri di Mamberamo Raya akan di proses hingga tuntas.
“Prinsipnya, kami dari Polda Papua bersama Pangdam XVII/Cenderawasih sungguh – sungguh sesuai perintah pimpinan dari pusat agar persoalan ini harus dituntaskan. Ya, kami polisi sebagai korban. Sepenuhnya kami serahkan ke Kodam, kita hanya mendampingi,” tambah Kapolda.
Untuk anggota Polri sendiri, kata Kapolda, Propam sudah memeriksa kurang lebih 20 personil anggota Polres Mamberamo yang ikut ke Pos Satgas Pamrahwan 755/Yalet di Kasonaweja.
“Propam sudah periksa kurang lebih 20 personil Polres Mamberamo Raya yang ikut ke Pos Satgas Pamrahwan saat insiden terjadi dan semua masih berstatus saksi,” bebernya.
Dijelaskan, pada sabtu malam sebenarnya sudah didamaikan oleh Kapolres tapi kenapa subuh minggu personil Polri bergerak atas inisiatif sendiri datangi pos untuk melakukan klarifikasi.
“Kita juga mencari tahu apa maksud dan tujuan saudara Tahapary dan kawan – kawan dari Polres Mamberamo ke pos satgas,” jelasnya.
Seandainya, kata Kapolda, anggota Polres Mamberamo tidak pergi ke pos Satgas Pamrahwan maka tak ada insiden.
Namun semua sudah terjadi yang mengakibatkan 5 anggota Polri korban, 3 meninggal dunia, 2 anggota luka – luka.
“Termasuk para pimpinan tidak monitor karena ini semacam pembiaran yang akan kami lakukan penertiban. Intinya, kami TNI – Polri objektif dan transparan dalam proses hukum kasus ini,” lanjut dia.
Terpisah, Danrem 172 /PWY, Kolonel Inf. Binsar J. Sianipar, mengatakan untuk kasus Mamberamo Raya sudah di limpahkan ke Pomdam XVII/Cenderawasih.
“Kemarin itu kita hanya penyelidikan dan mengumpulkan informasi tim gabungan Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih. Dan sudah dilaporkan ke Pangdam dan Kapolda sekaligus sudah dibuat laporan polisi baik yang ditembak maupun kena pukul,” paparnya.
Menurut Danrem, tim gabungan penyelidikan Polda Papua dan Kodam Cenderawasih segera kembali ke Mamberamo Raya untuk melakukan investigasi, mencari bukti dan fakta terkait insiden salahpaham yang sudah terjadi.
“Mudah – mudahan besok tim dari Pomdam Cenderawasih dan Bid Propam Polda Papua akan berangkat ke Mamberamo Raya untuk melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti – bukti lain di TKP,” harapnya.
Dikatakan, Panglima TNI terus menekan kalau yang salah tetap di proses sesuai hukum yang berlaku.
“Kita berharap satu minggu mereka di sana bisa mendapat bukti dan fakta baru. Percayalah proses ini tidak akan ditutupi karena dikawal bersama Polda Papua! Dan diharapkan juga kasus di Mamberamo Raya ini menjadi pembelajaran buat kita semua khususnya TNI dan Polri,” pungkasnya.
VER