Koreri.com, Jayapura – Beredar informasi di media sosial maupun media online bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penyerangan dan perampasan amunisi serta menduduki 4 pos darurat TNI/Polri di Kabupaten Nduga.
Sebby Sambom yang merupakan Jubir Komnas-TPNPB mengatakan dalam rilisnya, bahwa telah melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri yang ada di Kabupaten Nduga dari 18 hingga 25 Mei 2020 lalu.
KKB juga menyebutkan telah merampas amunisi serta alat komunikasi lainnya milik TNI/Polri selain menduduki 4 Pos darurat TNI/Polri.
Pasukan TPNPB berhasil menduduki Pos Darurat yang telah ditinggalkan TNI-Polri kemudian merampas perlengkapan militer yang tertinggal, diantaranya, 60 magasen peluru aktif dengan amunisi sebanyak 1.800 butir, peluru rantai 3 unit yang per butir belum hitung, 16 peluru roket basoka, 30 buah tas ransel, 12 buah HP kamera merek Samsung, 6 buah HT, 2 HP Satelit Inmarsat dan Thuraya, 15 buah Rompi Anti Peluru, Sepatu, Baju-Celana, terpal dan peralatan lainnya yang belum dirinci.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan KKB pimpinan Egianus Kogoya terus melakukan provokatif dan menyebarkan berita atau informasi hoax yang menimbulkan kepanikan warga di Papua khususnya di Kabupaten Nduga.
“Kami tidak pernah menerima laporan dari Polres jajaran terkait kejadian yang terjadi selain penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai pada 15 Mei 2020 lalu,” terangnya di Mapolda Papua, Kamis (28/5/2020).
Dikatakan, selain kejadian perampasan 3 pucuk senjata di Pospol 99, KKB juga melakukan aksinya di beberapa daerah yakni penembakan terhadap warga non karyawan di Mile 61 Area Freeport Kabupaten Mimika pada Kamis (21/5/2020).
Dan melakukan penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya pada Jumat (22/5/2020) lalu yang menyebabkan satu petugas medis gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai.
Untuk satu tenaga medis yang selamat saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Nabire
“Kami akan terus mengejar para pelaku, memang anggota kami dilapangan mengalami hambatan terkait medan yang sulit tetapi itu bukan suatu halangan bagi TNI/Polri untuk melakukan penegakkan hukum terukur kepada kelompok tersebut,” tukas Kamal.
VER