PB PON Gelar Bimtek Sistem Aplikasi Keabsahan Peserta PON XX 2021

Bimtek Keabsahan Peserta PON XX Papua

Koreri.com, Jakarta – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua selaku Instansi Teknis yang membidangi Teknologi Informasi Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi PON XX tahun 2021.

Bimtek tersebut dilakukan kepada Komisi Keabsahan PON XX bertempat di Kantor KONI Pusat, Jakarta.

Pelaksanaan bimtek yang berlangsung selama dua hari, 26-27 Oktober 2020 dihadiri Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Ketua Komisi Keabsahan PON XX, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo, Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno, Sekum PB PON Papua, Elia Loupatty, Kadis Kominfo Papua, Jery A Yudianto dan stafnya.

Dalam arahannya, Ketua Umum KONI Pusat menyatakan bahwa bimtek ini merupakan pelatihan berbasis IT bagi Komisi Keabsahan PON XX tahun 2021 agar dalam melaksanakan tugas dapat berjalan lancar, tertib dan aman.

“Komisi Keabsahan harus melaksanakan tugas dengan baik, berpedoman pada aturan yang telah ditetapkan KONI pusat dan juga berpedoman pada aturan Techical handbook masing-masing cabang olahraga PON XX tahun 2021,” sambungnya.

Mantan Kepala BIN ini juga mengharapkan kepada Komisi Keabsahan PON XX agar memverifikasi peserta PON secara cermat berbasis domisili dan berkoordinasi dengan bidang pertandingan dan tim IT PON PON Papua.

Sebab, pada saat entry by name tidak ada atlet cabang olahraga yang melebihi kuota pada PON XX, dan tidak boleh ada intervensi, karena hasil keputusan tim keabsahan bersifat final dan mengikat.

“Jadi, pada saat Delegation Registration Meeting (DRM) semua atlet sudah clear, tidak ada lagi permasalahan status atlet peserta PON XX Papua tahun 2021,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Papua, Jery A Yudianto, mengatakan bahwa kegiatan Bimtek ini sangat penting bagi Komisi Keabsahan PON XX.

“Bimtek ini sangat penting, karena Komisi Keabsahan punya peranan penting untuk mengabsakan semua atlet peserta PON XX tahun 2021 Papua,” kata Kadis Kominfo dalam rilisnya, Senin (26/10/2020).

Dijelaskan, awal 2021 sudah masuk pada tahapan mereview entry by number yang sudah dilakukan pada tahun 2019 lalu.

Oleh karena itu, kata Jery, aplikasi ini perlu diperkenalkan kepada tim keabsahan, sehingga pada saat proses verifikasi peserta PON atau entry by number dan entry by name tahun depan semua sudah sinkron antara Komisi Keabsahan dan aplikasi untuk verifikasi data yang sudah didaftarkan oleh masing-masing KONI Provinsi.

“PON XX Papua semua serba digital, tujuannya kita ingin menghindari penumpukan dokumen-dokumen seperti pelaksanaan sebelumnya, sehingga atlet yang bertanding nanti benar-benar sudah terverifikasi,” cetusnya.

Menurut Jery, masih ada kendala yang dihadapinya, sebab PB PON melalui bidang pertandingan bersama 37 induk organisasi cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON belum menetapkan aturan Techical Hand Book (THB).

“Techical handbook ini sangat penting yang harus dituntaskan oleh teman-teman bidang pertandingan PB PON, sehingga menjadi panduan untuk tim keabsahan maupun akan menjadi panduan pada saat penyelenggaraan PON nanti,” pungkasnya.

OZIE