Koreri.com, Jayapura – Ketua Sub Panitia Besar PON XX Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano menegaskan akan menolak sebagai tuan rumah pelaksanaan pesta olahraga terbesar nasional yang bakal berlangsung pada Oktober 2021 mendatang.
Alasan penolakan sebagai tuan rumah karena tidak adanya keterbukaan PB PON XX terkait alokasi anggaran.
“Kota Jayapura akan menolak jadi tuan rumah karena sampai saat ini tidak ada keterbukaan soal anggaran ajang ini. Masa kami Sub PB PON yang secara teknis melaksanakan PON XX tapi tidak ada keterbukaan dan transparansi anggaran mulai dari bidang I dan seterusnya,” tegasnya saat syukuran 4 tahun kepemimpinan BTM – Harus di Balai Kota Jayapura, Sabtu (22/5/2021).
BTM mengaku kecewa dengan tidak adanya niat dari PB PON XX untuk terbuka.
“DPA harus dibuka secara transparan. Mana yang sudah dilelang itu kami tidak ganggu, tapi mana yang digeser ke Kota mungkin persiapan umbul – umbul dan kesiapan lainnya. Kami minta 16 bidang itu dibuka secara transparan kepada kami Sub PB Kota,” desaknya.
BTM merasa heran, tidak mungkin Kota dan Kabupten Jayapura diberikan dana Rp75 Miliar, sedangkan Timika dan Merauke Rp200 Miliar.
“Bagaimana kami melaksanakan ini? Makanya saya ambil keputusan biar Kota Jayapura tidak menjadi tuan rumah PON XX bulan Oktober 2021 mendatang dan semua diserahkan kepada PB PON XX Papua. Saya tidak mau disoroti Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden Jokowi,” tegasnya.
Pria yang sering disapa BTM ini, juga mengakui banyak venue PON XX di Kota Jayapura yang belum juga rampung pengerjaannya hingga saat ini.
Meski mengaku kecewa, ia tetap mendorong upaya penuntasan masalah terkait venue cabang olahraga.
“Dari 15 venue PON XX yang dibangun Pemerintah pusat dan Provinsi di Kota Jayapura, faktanya banyak yang belum selesai. Bahkan ada venue yang masih dipalang masyarakat adat karena masalah nama,” bebernya.
Wali Kota Jayapura ini kemudian meminta Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda setempat untuk menyelesaikan masalah nama venue PON XX yang hingga saat ini masih dipalang.
“Segera selesaikan masalah nama lapangan tenis kantor Wali Kota Jayapura yang jadi salah satu venue PON XX yang masih di palang,” pungkasnya.
OZIE