Koreri.com, Sarmi – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sarmi gelar rapat koordinasi bersama Perwakilan panitia Kongres Nasional II PGM Gereja Bethel di tanah Papua yang berlangsung di gedung Wira dharma wicaksana, Mapolres Sarmi, Senin (21/6/2021).
Rapat koordinasi ini dalam rangka pelaksanaan kongres Nasional II Persekutuan Generasi Muda Gereja Bethel Di Tanah Papua tahun 2021 di Kabupaten Sarmi.
Turut hadir Kapolres Sarmi, AKBP Hapry Lanudjun, Ps. Kasat Intel Polres Sarmi, Ipda Sutokit, Pasi Intel kodim 1712/Sarmi, Letda Widodo R, Kakesbangpol Kabupaten Sarmi, P. Rorey, Ketua FKUB Kabupaten Sarmi, Pdt. Jeremias A. Mofu, Perwakilan Satgas covid-19 Kabupaten Sarmi dr. Johan Tokoro, Sekretaris dewan adat sarmi, Max F.Werinusa, Ketua panitia Kongres, Amos Wanggai dan sekertaris panitia Paulus Samrau.
Kapolres Sarmi, AKBP Hapry Lanudjun, mengatakan bahwa selaku penangung jawab situasi kamtibmas di kabupaten sarmi ingin mengajak semua pihak untuk menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif.
“Terkait masalah perijinan memang agak diperketat jadi terkait masalah covid 19 karena hal ini sudah menjadi penekanan dari pimpinan dipusat, karena yang menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan pencegahan penyebaran covid – 19 adalah TNI/Polri,” kata Kapolres dalam rapat tersebut.
Juru bicara Covid – 19 Kabupaten Sarmi, dr. Alberth Tokoro bahwa covid – 19 saat ini adalah musuh yang tidak nyata dan sekarang covid ini sudah berkembang menjadi varian baru dan peta penyebaran di Papua diketahui untuk sementara ini masih belum ada varian.
“Jadi, apa yang disampaikan bapak Kapolres bahwa tamu yang akan datang ke Kabupaten Sarmi untuk mengikuti kegiataan berasal dari luar sarmi dan saya rasa tidak ada jaminan yang bersangkutan bebas dari covid 19,” ujar dr. Alberth Tokoro.
Kakesbang Pol Kabupaten Sarmi, J. K Rorey, bahwa kegiatan kongres dari gereja Bethel Indonesia apabila akan dilaksanakan nanti ini menjadi tolak ukur dan menjadi perhatiaan bagi masyarakat sarmi dan juga masyarakat diluar.
“Kalau kegiataan ini berhasil dilaksanakan tanpa ada dampak kedepanya saya kira ini bagus sekali akan tetapi kalau ada dampaknya ini yang menjadi perhatian kita semua,” kata Rorey.
Sementara itu, perwakilan panitia kongres Nasional 2 pemuda GBI, Amos Wanggai. menyampaikan bahwa panita telah beberapa kali berkoordinasi dengan pihak Polda Papua sampai kepada Bupati sarmi.
Namun tanggapannya harus memperhatikan protokoler kesehatan kemudian menyangkut jumlah peserta yang kami usulkan sebanyak 1000 peserta.
“Namun dari Polda agar peserta dikurangi karena ini menyangkut protokol kesehatan selama masih pandemi covid 19, akan tetapi dari pihak pemerintah menyarankan agar kami kembali berkoordinasi dengan pihak satgas covid – 19 Di Kabupaten sarmi,” kata Amos.
Setelah mendengarkan penjelasan dari berbagai pihak, Kapolres sarmi berpesan dan berharap agar panitia kongres dapat memahami dengan baik. “Terkait masalah keamanan saya menjamin polres sarmi akan memberikan keamanan dalam pelaksanan kegiatan nanti apabila sudah jaminan penanganan kesehatan saya rasa tidak ada masalah lagi,” jelasnya.
“Karena kami pihak kepolisian memberikan rekomendasi harus melihat juga rekomendasi dari Satgas Covid, klasis dan pihak pemerintah daerah,” sambung Kapolres.
RESA