Koreri.com, Sentani – Aksi banting meja mewarnai rapat penyusunan program kerja DPRD Kabupaten Jayapura untuk jadwal Rapat Paripurna III Masa Sidang II Tahun 2021 yang berlangsung di salah satu Ballroom Hotel Grand Allison, Selasa (27/7/2021) pagi.
Kericuhan dipicu sikap Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Klemens Hamo yang melakukan walk out (WO) saat rapat penyusunan program kerja tersebut.
Karena anggota Dewan lainnya ingin mempertanyakan pembentukan Pansus yang tidak masuk dalam penyusunan jadwal yang diputuskan oleh Bamus DPRD Kabupaten Jayapura.
Saking kecewanya, anggota DPRD dari Fraksi Gerindra Lerry Patrix Suebu bahkan mengangkat meja dan membanting meja.
Dia juga sempat mengangkat kursi namun dilerai oleh anggota dewan lainnya.
Kemudian tak lama, dia juga bersuara keras dengan menyebutkan, “Jangan main-main dalam sini, jang main-main dan tra usah main-main disini,” sahut Lerry Patrix Suebu dalam video berdurasi 41 detik yang diperoleh wartawan media online ini.
Tak lama terdengar suara dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Jayapura lainnya yakni, Irene Syaranamual yang menyampaikan, bahwa selaku pimpinan yang mengambil alih masalah dalam lembaga DPR ini.
“Apakah masyarakat yang mau tahan kamorang,” sebut Irene dalam video tersebut.
Lerry Patrix Suebu dan Irene Syaranamual masih tidak puas dengan aksi WO yang dilakukan oleh pimpinannya dalam hal ini Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Klemens Hamo saat berlangsungnya rapat penyusunan program kerja yang didalamnya juga membahas jadwal pembentukan Pansus.
Masih dalam rapat tersebut berdasarkan video yang diperoleh wartawan media online ini terlihat salah satu anggota DPRD Kabupaten Jayapura dari PPP yakni, H. Wagus Hidayat sempat menghampiri depan podium pimpinan namun dihalangi oleh para staf Setwan DPRD Kabupaten Jayapura.
Pria yang juga Ketua Fraksi BTI DPRD Kabupaten Jayapura ini sempat menendang kursi.
Namun terdengar di dalam video ini Irene juga menyatakan, solusi (pembentukan Pansus) itu yang kami perlu. Jang putar-putar, ko putar-putar apa. Sa datang kesini wakili rakyat, jang main-main. Kalo dong demo, bapa yang maju, kalo dong kemarin demo bapa dong yang ada, tidak ada dan jang sembunyi kuku. Tidak bisa, jang putar-putar, kalian bukan anak kecil, jang omong kosong disini. Wakil rakyat terhormat bagaimana, kalo kita tra di hormati sama kamorang sebagai pimpinan. Jang bicara terhormat disini, kalau trada yang dihormati disini. Dari tadi kita sudah bicara baik, kita bersabar, tapi kita tidak dihormati,” cetus Irene.
Masih dalam video itu, juga sempat terlihat Anggota DPRD Kabupaten Jayapura Wagus Hidayat sempat menghampiri Wakil Ketua I Muhammad Amin untuk melempar sebuah gelas, namun dihadang oleh staf Setwan dan anggota Dewan lainnya.
Tak lama lagi, salah satu anggota DPRD Kabupaten Jayapura dari PKB Piet Hariyanto Soyan meneriakkan suara lantang agar para pimpinan Dewan dapat menjelaskan semua ini dihadapan anggota yang ada dalam ruang rapat penyusunan program kerja.
“Untuk unsur pimpinan hentikan dan duduk kembali, serta bisa menjelaskan semua ini, jelaskan semua ini. Kami semua disini wakil rakyat, pimpinan rakyat, bukan datang dengan sendirinya,” tegas Piet Hariyanto Soyan dalam video yang berdurasi 1 menit 18 detik.
Selanjutnya, di video berdurasi 1 menit 12 detik terlihat Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Klemens Hamo yang ingin meninggalkan ruang rapat penyusunan program kerja dihadang oleh Ketua Fraksi BTI DPRD Kabupaten Jayapura H. Wagus Hidayat.
“Tidak ada yang keluar, pak ketua jang keluar. Tutup pintu dan harus bertanggung jawab atas semua ini,” tegas pria yang akrab disapa Dayat ini.
“Harus bertanggung jawab atas ini, dan ketua jang keluar,” sahut dengan suara keras dari Irene Syaranamual kepada Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Klemens Hamo yang ingin WO.
Untuk diketahui, bahwa rapat penyusunan program kerja DPRD Kabupaten Jayapura untuk Masa Sidang II Tahun 2021 itu secara tertutup dan tidak diperbolehkan wartawan untuk masuk mengambil gambar.
IDI