Koreri.com,Manokwari– Tersiar kabar pemilik usaha Orange Mart melakukan dugaan penyekapan terhadap karyawannya Selvia Anggraini Handoko (41) di mes, Jalan Merdeka, Manokwari, Papua Barat, Kamis (29/7/2021).
Kabar ini terpublikasi di radio suara surabaya dan jagat maya bahkan salah satu kerabat Selvia Anggraini Handoko melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jawa Timur sehingga dilanjutkan laporan tersebut ke Polda Papua Barat, melalui anggota Polres Manokwari turun ke TKP, Jalan Merdeka ke Mapolres setempat.
Ketika karyawan Orange Mart Selvi Anggraini Handoko bersama beberapa rekan kerjanya tiba di Polres Manokwari, kemudian memberikan keterangan akhirnya diketahui bukan dugaan penyekapan tetapi Selvi berniat melarikan diri ke Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Akhirnya atas permintaan Selvia, persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan antara dirinya dengan pihak perusahan karena ada kaitannya dengan hutang piutang.
Orang tua dari pemilik usaha Orange Mart Alexander Irsiandi meluruskan bahwa informasi penyekapan yang dipublikasikan itu tidak benar karena Selvi Anggraini berusaha kabur sehingga dikunci rekan kerjanya.
“Kemudian, terkait dengan gaji yang dua bulan belum dibayar itu sebenarnya satu bulan saja karena terkait hutang piutang yang termuat dalam kontrak kerja dengan pihak perusahaan, karena itu kami sudah menyelesaikan secara kekeluargaan,” jelas Alexander kepada awak media di Orange Marta, Kamis (29/7/2021).
Dijelaskan Alexander bahwa niat kaburnya Karyawan Orange Mart itu sudah terencana karena sudah mengantongi surat rapid antigen dan tiket pesawat Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ-567 Kamis siang pukul 11.30 WIT.
Pada tempat yang sama Selvia Anggraini Handoko mengklarifikasi bahwa dirinya disekap namun dikunci rekan kerjanya karena ingin melarikan diri tanpa menyelesaikan persoalan hutang piutang dengan perusahan dirinya bekerja.
“Itu kesalahan dari saya karena mau kabur berangkat ke Surabaya kedapatan sama teman sehingga pintu keluar dikunci teman saya, sebenarnya disekap itu karena saya panik, takut tiket pesawat yang dibeli itu hangus sehingga minta tolong sama teman di Surabaya, itu memang salah saya karena itu saya minta maaf telah berbuat tidak sopan terhadap pimpinan saya,” ucap Selvia Anggraini Handoko kepada awak media.
Selvia mengaku bahwa rasa ingin pulang ke Surabaya karena sudah merasa bosan dengan bekerja di Manokwari dan tidak mau jauh dari keluarganya.
Padahal sesuai kontrak kerjanya dengan pihak perusahan sampai tahun tetapi baru 4 bulan bekerja sudah merasa bosan.
“Saya siap bertanggung jawab atas hutang piutang karena lebih besar dari gaji saya maka otomatis saya bayar kelebihannya itu ke perusahan, tentunya sudah ada perhitungan,” pungkasnya sembari membantah tidak ada penyekapan dalam persoalan ini.
KENN