Klarifikasi Terbuka, Rektor Unipa Sampaikan Permohonan Maaf

IMG 20210806 WA0001
Rektor Universitas Papua Dr Meky Sagrim,S.P.,M.Si menggelar konfrensi pers di halaman kampus Unipa, Jumat (6/8/2021).(Foto : Istimewa)

Koreri.com, Manokwari – Rektor Universitas Papua (Unipa)  Dr Meky Sagrim,S.P.,M.Si menyampaikan permohonan maaf secara tertulis dan juga juga secara terbuka di media, terkait  sebutan “Sekelompok Mahasiswa Wamena” dalam surat permintaan pengamanan yang ditujukan kepada Polres Manokwari pasca demo rusuh,  Rabu (21/7/2021) lalu.

Dalam konfrensi pers dengan awak media di depan kampus Universitas Papua, Jumat (6/8/2021) Rektor  Meky Sagrim menyebut tidak ada maksud mendiskreditkan suku atau kelompok sosial masyarakat wamena.

Surat itu kata dia, dibuat dengan dugaan sementara dan dalam keadaan mendesak pada situasi tensi yang cukup tinggi sebagai rasa emosional dan kekecewaan atas tindakan anarkis perusakan fasilitas milik negara yang berada di Kampus UNIPA,  dan juga tindakan penganiayaan terhadap Kepala Biro Administrasi dan Kepegawaian yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat terluka parah.

“Saat itu saya hubungi Kapolres Manokwari dan minta pengamanan,  tapi kapolres sampaikan harus ada surat dulu,  maka surat itu kita buat dalam situasi yang benar benar mendesak,” ujarnya.

IMG 20210806 WA0000
Surat Klarifikasi dan Permohonan Maaf Rektor Unipa Manokwari, Dr Meky Sagrim,S.P.,M.Si (Foto : Istimewa)

Permintaan Rektor UNIPA itu ditujukan kepada para kepala suku besar wilayah La Pago,  kepala suku besar wilayah Mee Pago, keluarga besar/ikatan/kerukunan masyarakat Wamena,  Ikatan Mahasiswa Kabupaten Jayawijaya dan juga Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.

Dengan tembusan,  Mentri Pendidikan Kebudayaan,  Riset dan Teknologi,  Sekjen Kemendikbudristek,  Dirjen Dikti,  Gubernur Papua Barat,  Kapolda Papua Barat,  Pengdam XVIII Kasuari,  Kapolres Manokwari,  para Wakil Rektor,   Kapolsek,  dekan dan arsip.

KENN