RSUD Kabsor Minta Alkes dan Dorong Kartu PB Sehat

WhatsApp Image 2021 08 10 at 21.00.46 1
Komisi V DPR Papua Barat menggelar pertemuan bersama Direktur RSUD Dr Jhon Piet Wanane dan tenaga medis di Aula RSUD setempat, Selasa (10/8/2021).(Foto : KENN)

Koreri.com, Manokwari– Guna membantu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Jhon Piet Wanane, Kabupaten Sorong, Papua Barat  untuk memutus mata rantai penanganan corona virus disease 2019 (COVID-19) maka manajemen minta pemerintah provinsi membantu alat kesehatan sebagai fasilitas penunjang.

Direktur RSUD Dr Jhon Piet Wanane Kabupaten Sorong dr Theo Mansa,Sp.B mengatakan bahwa alat kesehatan yang sangat unrgen dibutuhkan yaitu alat cuci darah sehingga didorong melalui APBD Provinsi Papua Barat.

“Yang penting dan sangat urgen disini yaitu alat cuci darah sehingga diharapkan pemerintah provinsi Papua Barat melalui DPR Papua Barat dianggarkan dalam APBD Perubahan Papua Barat tahun 2021 nanti,” kata dr Theo Mansa,Sp.B saat kunjungan kerja komisi V DPR Papua Barat di RSUD Dr Jhon Piet Wanane, selasa (10/8/2021).

Orang nomor satu di RSUD Kabupaten Sorong itu menuturkan, berdasarkan pengalaman belum lama ini, mendiang Jimmi Demianus Ijie,S.H sebelum dirujuk ke Makassar lebih dulu menjalani perawatan di rumah sakit tersebut hanya karena tidak ada alat pencuci darah akhirnya langkah rujukan diberikan kepada tokoh pemekaran Provinsi Papua Barat itu.

Selain itu, dokter spesialis di rumah sakit itu mengusulkan agar diberlakukan kartu Papua Barat Sehat bagi orang asli papua dengan menggunakan dana otonomi khusus, karena pengurusan administrasi BPJS sedikit mengalami kesulitan.

“Seperti data di BPJS itu harus sama dengan data capil tapi ingat dari capil ini tidak bisa masuk mendata sampai semua saudara-saudara kita yang ada di distrik dan kampung-kampung, kemudian syarat haru punya NIK nah budaya kita di Papua kalau anak kita belum bayar denda atau mas kawin tidak boleh nikah ini tidak bisa dilihat oleh BPJS,” katanya.

WhatsApp Image 2021 08 10 at 21.00.46
Pose bersama anggota komisi V DPR Papua Barat dengan Direktur RSUD Dr Jhon Piet Wanane dan tenaga medisnya, Selasa (10/8/2021).(Foto : KENN)

Harusnya kata dr Theo ada sesuatu perubahan yang disesuaikan dengan situasi daerah setempat tidak bisa dari pusat dibawah ke Papua, karena itu semangat otsus harus ada yang memihak kepada daerah sesuai dengan penduduk, geografis dan faktor pendukungan lainnya.

Menanggapi keluhan yang disampaikan Direktur RSUD Dr Jhon Piet Wanane itu, Ketua Komisi V DPR Papua Barat Enos Demianus Rumpaidus,S.AN mengatakan akan memperjuangan permintaan pengadaan alat cuci darah masuk dalam APBD Perubahan tahun 2021 melalui DPA Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat.

Karena alat cuci darah ini merupakan kebuituhan yang sangat urgen dan tidak boleh ditunda sehingga masuk dalam daftar prioritas untuk diperjuangkan.

“Kami komisi V berkomitmen akan mengutamakan  untuk memperjuangkan pengadaan alat cuci darah itu biar pasien yang sakit dan dirawat membutuhkan alat itu bisa tertolong, apalagi orang asli papua,”ucap Enos Rumpaidus kepada media ini usai menggelar pertemuan di Aula RSUD setempat Selasa sore.

Politisi Gerindra ini optimis ketika alat kesehatan lengkap pada satu rumah sakit di Papua Barat maka rentan durasi waktu terjadi orang meninggal dunia akibat terlambat pertolongan sangat kecil.

Komisi V DPR Papua Barat juga memperjuangkan pengadaan alat pelindung diri (APD) dalam menghadapi pandemi COVID-19.

KENN