as
as
as

GPM Canangkan Gerakan Keluarga Menanam di Negeri Uraur

GPM Canangkan Gerakan Keluarga Menanam

Koreri.com, Piru – Sinode Gereja Protestan Maluku dan Klasis Kairatu bersama Yayasan Partisipasi Pembanguan (Parpem) tetap melakukan pencanangan “Gerakan Keluarga Menanam” meski dalam kondisi diguyur hujan.

Pencanangan dimulai dengan ibadah syukur yang dipimpin Pendeta Lenny Bakarbessy bertempat di Negeri Uraur, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Sabtu (11/9/2021 ).

as

Giat dihadiri langsung Ketua Sinode, Sekretaris Sinode, Plt Bupati SBB, dan MPH Sinode, beserta OPD Kabupaten SBB dan para undangan lainnya disambut dengan tarian-tarian khas Maluku

Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas Maspaitella, dalam sambutannya menyampaikan alasan pemilihan Negeri Uraur sebagai lokasi pencanangan.

“Karena di Negeri Uraur ini adalah lokasi milik GPM yang selama puluhan tahun menjadi pusat pembinaan dan pelatihan bagi pertanian juga pertenakan. Karena itu, kita berusaha untuk membangkitkannya kembali sebagai sentral pembinaan dan  pelatihan ekonomi terpadu,” terangnya.

Karena itu, dengan pengurus Parpem yang baru, pihaknya berupaya menata lokasi ini agar betul – betul mendukung seluruh usaha ekonomi gereja.

“Karena itu gerakan keluarga menanam yang hari ini kita canangkan akan menjadi gerakan keluarga GPM di seluruh klasis di Maluku dan Maluku Utara  dan semua – semua jemaat, sebagai bagian dari cara GPM berkontribusi bagi usaha mengentaskan pengangguran dan kemiskinan yang selama ini masih menjadi masalah,” tekannya.

Pdt. Elifas tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Parpem dan seluruh jemaat yang sudah berpartisipasi.

GPM Canangkan Gerakan dst“Di tahun – tahun mendatang kita akan terus kembangkan dan salah satu juga gerakan keluarga melaut. Kalau hari ini gerakan keluarga menanam maka di tahun depan, gerakan keluarga melaut. Jadi seluruh upaya kita kembangkan, potensi sumber daya alam yang dimiliki masyarakat itu kita kelola secara baik,” tandasnya.

Di usia GPM yang ke 86, Pdt Elifas juga mengajak seluruh umat menjadikan geakan ini momentum untuk betul-betul membawa gereja ini keluar dari permasalahan ekonomi yang dialami oleh seluruh Jemaat.

Dirinya memperkirakan bahwa sampai ke satu abad GPM pada 2035 mendatang, keluarga – keluarga GPM sudah menjadi keluarga mandiri secara ekonomi.

“Maka itu, kita berharap ini menjadi bagian aktivitas hidup sesehari dari seluruh keluarga Jemaat,” pungkasnya.

Plt Bupati SBB,Timotius Akerina pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas apa yang dilakukan GPM.

“Kita Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh GPM dalam rangka peningkatan ekonomi keluarga melalui sektor pertanian yang di gagas dan dicanangkan hari ini. Sehingga nantinya akan berefek pada peningkatan ekonomi keluarga di jemaat yang ada di daerah ini,” ucapnya.

Akerina mengakui untuk sektor pertanian di SBB sangat menjanjikan sehingga tinggal bagaimana upaya meningkatkan ekonomi keluarga mengingat lokasi lahan pertanian di wilayah itu yang begitu luas.

Dan tentunya bisa digunakan meningkatkan ekonomi keluarga melalui sektor pertanian tadi.

“Karena itu, kita Pemerintah daerah sangat mengapresiasi luar biasa apa yang digagas oleh GPM yang telah melaksanakan pencanagan gerakan keluarga menanam di Negeri Uraur. Ini juga menjadi motivasi besar bagi masyarakat yang ada di Kabupaten SBB,” tandasnya.

GPM Canangkan Gerakan Keluarga Menanam2Ketua Parpem Edwin Adrian Huwae, SH menjelaskan bahwa Parpem ini adalah badan pembantu yang membantu tugas MPH Sinode GPM.

“Kami mengambarkan apa yang jadi visi Gereja Protestan Maluku, salah satunya adalah bagaimana mengkonkritkan kerja-kerja dilapangan. Tidak sekedar cuma konsep tapi bagaimana langsung kerja konkret di lapangan,” jelasnya.

Dan salah satunya, Parpem GPM telah melakukan penanaman bersama-sama di lokasi jemaat Uraur yang dibantu oleh Pemkab SBB.

“Kami melakukan satu kegiatan keluarga menanam di mana kami menyediakan bibit, pacul untuk dibagi ke keluarga – keluarga,” sambungnya.

Lanjut Edwin, langkah ini juga merupakan salah satu upaya dalam mensiasati dampak Covid-19 dimana pada situasi ini banyak keluarga yang terdampak secara ekonomi.

“Oleh karena itu, kami mendorong agar gerakan keluarga ini menjadi suatu aksi bersama. Dan dengan adanya suatu gerakan bersama dari masing-masing keluarga, tentu kami berharap ada peningkatkan ekonomi di level keluarga,” pungkasnya.

JFL

as