Ia menilai konflik yang berkepanjangan dan selalu berulang di Papua menjadi gambaran kurang memadainya aparat dalam lakukan pemetaan lapangan, termasuk memitigasi dan mengantisipasi setiap gerakan kelompok sipil bersenjata yang juga dicap sebagai teroris itu.
Contoh paling sederhana menurutnya, jenis senjata yang dipakai KKB tidak mungkin diproduksi secara lokal di Papua.
“KKB bukan kelompok yang terlalu besar, semestinya TNI yang sedemikian besar bisa menumpas ini sampai ke akar-akarnya sehingga tidak terus muncul setiap tahun, setiap musim. Salah satunya mencari otak dan penyuplai senjata darimana mereka mendapatkan senjatanya,” jelasnya.
Disisi lain, Jazilul menilai penanganan masalah Papua harus dilakukan dengan pendekatan lain yakni kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan seperti yang pernah dilakukan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menurut anggota Komisi III DPR itu, pendekatan itu pernah dilakukan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
VDM
