“Raihan ini membantu kontingen Papua meraih peringkat ke 3 Cabor Silat PON XX Papua 2021 setelah Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan total perolehan medali, 2 emas, 4 perak dan 3 perunggu,” rincinya.
Menurut Margaretha, pemerintah Biak Numfor sudah harus memperhatikan para atlet-atlet ini sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka mewakili Papua hingga meraih medali di ajang bergengsi PON XX ini.
“Saya berharap kepada Pemkab Biak Numfor bukan hanya di bidang Pencak silat saja tetapi di bidang-bidang yang lain, cabang-cabang olahraga yang lain kalau bisa diakomodir. Jika tidak memberikan mereka bonus dari daerah, kalau bisa diakomodir menjadi calon pegawai negeri sipil,” pintanya.
Dijelaskan juga, kalau mau jujur silat Papua itu identik dengan orang Biak, karena dari dulu sampai dengan sekarang yang berjaya di pentas nasional itu adalah pesilat pesilat orang Biak.
“Jadi sayang sekali kalau nama besar itu tidak dimanfaatkan warga Biak Numfor. Untuk itu, dengan adanya dua medali emas satu perunggu ini harus memotivasi kita bahwa ke depan kita harus menguasai cabang olahraga silat di provinsi Papua,” cetusnya.