2022, Dinas PUPR Bursel Usung Sejumlah Program Prioritas

Kadis PUPR Bursel Melkior solissa
Kepala Dinas PUPR Bursel Melkior Solissa

Koreri.com, Namrole – Pemerintah Kabupaten Buru Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat mengusung sejumlah program prioritas di 2022 mendatang.

Demikian pernyataan Kepala Dinas PUPR Bursel Melkior Solissa kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa (30/11/2021).

“Untuk tahun anggaran 2022 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Buru Selatan, kita mengusung beberapa program prioritas. Salah satunya diantaranya yang pertama menuntaskan pembangunan sarana prasarana infrastruktur di dalam Kota Namrole,” ungkapnya.

Terutama, yang menjadi prioritas adalah menuntaskan pembangunan sejumlah pendopo baik Bupati, Wabup, serta pendopo Ketua dan Wakil Ketua DPRD setempat.

“Serta pembangunan infrastruktur kantor DPRD dengan segala fasilitas pendukung lainnya diantaranya taman dan semua kelengkapannya,” sambungnya.

Dijelaskan, perencanaan untuk pembangunan disesuaikan dengan visi misi Bupati dan Wabup Bursel yang termaktub dalam RPJMD.

Kemudian hal itu ditindaklanjuti dengan RKPD Tahun Anggaran 2022 yang selanjutnya dituangkan dalam RKA yang telah dibahas untuk mengejawantahkan atau mengimplementasikan apa yang menjadi janji-janji politik Bupati dan Wabup Bursel yang merupakan hasil kampanye visi misi dan program prioritas.

Lanjut Melkior, pihaknya juga akan melanjutkan estetika Kota Namrole melalui penataan ruang rekreasi publik, alun-alun kota, taman kota KAI WAIT sebagai arena atau wadah ruang rekreasi publik untuk masyarakat Bursel.

Termasuk ada ruang terbuka hijau sebagai wadah keseimbangan ekosistem dan keseimbangan ekologi dan menjadi daerah kawasan konservasi daerah – daerah resapan air dalam hal ini kita lakukan bentuk pendataan terhadap embun.

“Kita buat begini agar ada pengendalian banjir ketika musim hujan tiba di dalam kota Namrole,” cetusnya.

Menurut Melkior, hal juga ini menjadi skala prioritas pembangunan di 2022 dengan memperhatikan masalah – masalah yang bersifat emergensi, prinsip, penting dan mendesak sambil melihat kemampuan keuangan daerah.

“Kita akan menggunakan keuangan daerah yang ada sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat emergensi tersebut dan semua pekerjaan ini dari anggaran ABPD,” cetusnya.

Selanjutnya untuk pos-pos anggaran APBN yang terdiri dari dana DAK.

“Syukur alhamdulillah dan puji Tuhan bahwa alokasi anggaran untuk DAK sudah turun dari DAK SASPRA (Sarana Prasarana Pedesaan Kementerian PDT) dimana kita mendapatkan anggaran sebesar 10 Miliar lebih  yang dialokasikan untuk membangun 3 ruas jalan desa strategis,” bebernya.

Bursel juga mendapat anggaran sekitar Rp43 Miliar untuk DAK regular mulai ruas jalan Wamsisi, Waitawa dan juga untuk DAK tugas pembantuan untuk ruas jalan Leksula Tihu dan Waihotong Biloro.

“Jadi itu semua alokasi prioritas pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan kita mengunakan pos anggaran yang bersumber dari pusat yaitu DAK,” tandasnya.

Selanjutnya juga ada pembangunan air bersih dan juga pembangunan sanitasi.

“Hal itu menjadi kerangka acuan kita pembangunan di tahun anggaran 2020 mendatang. Jadi kita lebih fokus untuk sarana prasarana infrastruktur kota Namrole,” tegasnya.

Melkior berjanji, akan menata Kabupaten Bursel dari kota sampai ke tingkat desa.

“Tetapi semua itu juga harus ada dukungan dari pihak masyarakat Buru Selatan sendiri,” pugkasnya.

JFL