Reses 3 Tahun 2021, Febry Tampung Sejumlah Keluhan Masyarakat Kabsor

WhatsApp Image 2022 01 07 at 22.23.16
Anggota DPR Papiua Barat Febry Jein Andjar,S.E.,M.M saat melaksanakan reses pada tiga titik di Kabupaten Sorong akhir bulan desember 2021 lalu (Foto : Istimewa)

Koreri.com, Sorong– Salah agenda Dewan Perwakil Rakyat Provinsi Papua Barat di penghujung tahun 2021 yaitu, reses 3, kegiatan kunjungan kerja masing-masing wakil rakyat kembali ke dapil masing-masing.

Anggota DPR Papua Barat dapil Papua Barat 3 Febry Jein Andjar,S.E.,M.M melakukan reses di tiga titik yaitu Distrik Aimas, Moisigin dan Botain, Kabupaten Sorong akhir bulan desember 2021 lalu.

Dalam keterangan tertulisnya kepada media ini, Jumat (7/1/2022) menjelaskan bahwa sejumlah keluhan masyarakat Kabupaten Sorong (Kabsor) disampaikan dpada saat melaksanakan reses 3  tiga distrik itu.

Dijelaskan bendahara Fraksi Golkar DPR Papua Barat bahwa hasil yang diperoleh saat berdialog dengan masyarakat untuk Distrik Aimas, normalisasi kali sepanjang alun-alun aimas melintasi Kelurahan Malawili sampai ke samping Polres aimas belum tuntas.

Akibat belum tuntas ini menyebabkan kekhwatiran masyarakat apabila musim hujan tiba maka rawan trjadinya banjir ditambah lagi saluran-saluran air yang blm dibenahi, terhentinya normalisasi kali  kurang lebih 3 tahun lalu dikerjakan oleh dinas PUPR Papua Barat namun sampai tahun 2022 ini tidak dilanjutkan penengerjaannya.

“Masyarakat yang bermukin dekat aliran sungai tersebut khawatir karena selain banjir, tanah juga rawan longsor. selain rumah-rumah masyrakat , salah satu sarana peribadatan umat Budha juga trancam bisa longsor apabila sungai tidak segera dilanjutkan pengerjaannya, masyarakat minta supaya pemerintah bangun talud supaya mengantisipasi terjadinya longsor,” jelas Febry.

Kemudian masyarakat Distrik Aimas juga mengeluhkan juga tentang prasarana transportasi seperti dermaga sungai di Muara belum tersedia, karena itu perlu dibangun tambatan-tambatan perahu, sebab hampir semua kampung berada di tepi sungai, alasannya karena sungai merupakan tempat mata pencarian masyarakat setempat.

“Juga masyarakat mohon untuk dibangun lokal sekolah baru SD, yang utama lagi agar dibangun menara BTS untuk menunjang akses telekomunikasi serta bantuan alat tangkap untuk kelompok nelayan seperti perahu, motor tempel, jaring, tali pancing, mata pancing dan Coolbox,” urai Febry

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Papua Barat itu juga mengatakan bahwa aspirasi dari Distrik Botain, soal batas wilayah yang tidak kunjung selesai membuat masyarakat dan aparat pemerintah merasa resah.

Sedangkan Distrik Moisigi meminta sarana prasaran jalan terutama ruas jalan dari kilometer 17 sampai Kampung Klasof, Ruas jalan di Kampung Wonosobo dan Wilayah Distrik Moisigin sampai Ke Distrik Segun butuh pemerintah serius pemerintah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat dan Pusat.

“Selain infrastruktur jalan, masyarakat juga menyampaikan aspirasi tentang permohonan bantuan keagamaan dan  kesenian,” ungkap legislator Perempuan yang sudah dua periode berkiprah di lembaga parlemen Papua Barat itu sembari menambahkan aspirasi akan diperjuangkan saat pembahasan anggaran Provinsi Papua Barat tahun 2022 nantinya.

KENN