Koreri.com, Sentani – Maskapai penerbangan Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air menghibahkan sebuah pesawat kepada salah satu sekolah di Papua, tepatnya di SD Angkasa Lanud Silas Papare Jayapura.
Hibah pesawat jenis Twin Otter DHC6 seri 300 tersebut dimaksudkan untuk mendukung kegiatan praktek dan juga pembelajaran bagi anak-anak usia dini guna mencintai dunia kedirgantaraan.
Direktur Utama SAM Air, H.Wagus Hidayat, S.E., S.H., ketika dikonfirmasi wartawan menyatakan, pihak perusahaannya membeli PK YPX dari Trigana Air.
Setelah beberapa tahun dioperasikan, jam terbangnya sudah habis.
“Jadi sejak 2018 sudah tidak beroperasi, makanya kami mau hibahkan pesawat ini untuk membantu pengembangan pendidikan kedirgantaraan di Papua,” ujar pria yang akrab disapa Dayat ini usai pesawat tersebut tiba di Halaman SD Angkasa Lanud Silas Papare, Kemiri, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu (27/3/2022).
Ia mengaku, awalnya mau dihibahkan ke sekolah penerbangan (SMKN 5 Penerbangan) yang berada dibawah naungan Lanud Silas Papare.
“Namun kami melihat di SD Angkasa ini juga dibutuhkan. Sehingga kami memilih untuk menyerahkan ke SD Angkasa. Dengan harapan, keberadaan pesawat ini bisa digunakan untuk kegiatan praktek. Kemudian, bagaimana merangsang anak-anak usia dini untuk mencintai dunia kedirgantaraan. Juga bisa jadi tontonan untuk masyarakat umum,” kata Anggota DPRD Kabupaten Jayapura tersebut.
Dayat pun menjelaskan, untuk mengganti mesin pesawat agar bisa terbang kembali membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Biaya untuk perbaikan pesawat itu berkisar 4.500.000 USD, belum termasuk mesin pesawat. Untuk harga mesin pesawat itu berkisar 350.000 USD. Sedangkan, kalau kita beli pesawat yang sama harganya berkisar 6.000.000 USD,” terang Dayat yang juga Legislator PPP Kabupaten Jayapura ini.
Ia menambahkan, pesawat ini sebenarnya masih memiliki nilai jual antara 2 hingga 3 miliar rupiah.
“Kemarin ada yang sempat tawar 2 miliar rupiah, tapi kami lebih memilih untuk menghibahkan saja ke SD Angkasa Lanud Silas Papare,” cetus Dayat yang juga Ketua Fraksi Bhinneka Tunggal Ika DPRD Kabupaten Jayapura tersebut.
Maskapai SAM Air saat ini memilki empat armada yakni, dua jenis Twin Otter DHC 6/300 dan dua Caravan C208, yang melayani penerbangan perintis di wilayah Papua dan subsidi perintis di Ambon, Maluku.
Untuk diketahui, proses pemindahan pesawat dari sebelumnya ditempatkan di Base Ops Lanud Silas Papare yang ditarik dengan mobil derek menuju ke halaman SD Angkasa di Kompleks Lanud Silas Papare, Kemiri, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu 26 Maret 2022 siang lalu.
Pesawat berbadan kecil dengan nomor registrasi PK – YPX (PK-SWH) ini adalah pesawat buatan Canada, Amerika Serikat pada 1979.
Terakhir terbang pada 30 Oktober 2018 lalu, dikarenakan usia Airframe atau rangka pesawat telah mencapai 66.000 FH (jam terbang) sesuai pembatasan manufacture/pabrik.
Pesawat Twin Otter seri 300 ini sudah tidak lagi diproduksi dan diganti dengan seri 400.
Sementara itu, proses penarikan pesawat yang melintasi jalan utama kota Sentani, menjadi tontonan warga.
Mereka kaget melihat ada pesawat melintas di jalan raya. Bahkan banyak warga yang mengabadikan momen langka ini dan mempostingnya ke media sosial dan grup whatsaap, serta menjadikan pesawat yang melintas di jalan raya ini dengan membuat konten video TikTok.
Namun sangat disayangkan, ada beberapa video yang disebarkan justru dengan narasi yang tidak sesuai fakta dengan menyebut pesawat yang ditarik adalah pesawat yang habis tergelincir.
IDI