Koreri.com,Manokwari– Peresmian tempat ibadah bagi umat hindu yang berlokasi di Markas Komando Kodam XVIII/ Kasuari oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E.,M.Tr (HAN, Minggu (15/5/2022) merupakan miniatur toleransi antar umat beragama.
Saat peresmian Pura Ksatria Shanti Bhuana Kodam XVIII/Kasuari Pangkogabwilhan III didampingi Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema,S.Sos dan Kepala Suku Besar Arfak Drs Dominggus Mandacan,M.Si.
Sebagai bentuk mendukung pemerintah daerah dalam memupuk toleransi antar umat beragama, salah satunya membangun tempat ibadah supaya saling menghargai.
Mantan Pangdam XVIII/ Kasuari ini mengakui bahwa barometer toleransi antar umat beragama selama kepemimpinan Gubernur Drs Dominggus Mandacan,M.Si sangat tinggi dibanding dengan Provinsi lain di indonesia.
“Hidup toleransi di Papua Barat sangat tinggi dan tertinggi di seluruh Indonesia yaitu 82,1persen pada saat Pak Dominggus Mandacan menjabat gubernur Papua Barat tertinggi,” ucap Pangkogabwilhan) III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa saat memberikan sambutan.
Salah satu indikator yaitu pembangun sarana ibadah tidak dilarang, kemudian saling menghargai antar umat beragama sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
Pembangunan Pura, tempat ibadah bukan bagi prajurit TNI yang beragama hindu tapi terbuka bagi masyarakat luas ini berdampingan Masjid dan Gereja yang berada dalam satu lokasi yang sangat berdekatan.
‘’Puji Tuhan kalau kita membangun singga sana Tuhan itu pasti lancar, buktikan, walaupun kita tidak ada anggaran, tidak ada dana, tetapi yang paling penting ada niat Tuhan akan memberikan jalan,’’ sambungnya.
Sedangkan Kepala Suku Besar Arfak Drs Dominggus Mandacan,M.Si mengatakan, sebagai bentuk membangun nilai-nilai iman bagi setiap umat beragama.
Agar selalu berjalan dalam koridor aturan yaitu saling menghargai, hal ini membuktikan tingkat toleransi di Papua Barat masih ada.
“Sudah lengkap, ada Gereja, Mesjid dan Pura artinya prajurit tidak perlu jauh-jauh beribadah, yang lebih penting dari itu adalah saling mengasihi sehingga antar sesama manusia,” sahut Mandacan.
Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti, pembukaan selubung nama Pura dan pengguntingan pita masuk ke Pura oleh Pangkogawilhan dan Pangdam Kasuari.
KENN