Ini Penyebab Warga Nusantara dan Pesisir Papua Tinggalkan Kobakma

Mapolres Mamteng Dipalang
Jalan masuk ke Markas Kepolisian Resor Mamberamo Tengah sempat dipalang massa FP - RHP

Koreri.com, Kobakma – Perkembangan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Mamberamo Tengah hingga saat ini masih terus dalam pantauan aparat keamanan setempat.

Menyusul terjadinya aksi demo massa yang tergabung dalam Forum Peduli Ricky Ham Pagawak (FP – RHP) hingga pemalangan sejumlah fasilitas di Kobakma, ibukota Kabupaten Mamberamo Tengah pada Sabtu (9/7/2022) lalu.

Sebagaimana rilis hasil monitoring yang diterima Koreri.com dari Kapolres Mamberamo Tengah AKBP. Rahmat Koharudin, Senin (11/7/2022) pagi menyebutkan, aksi pemalangan sempat dilakukan oleh massa FP – RHP di jalan masuk Mako Polres, jalan masuk kantor Bupati dan Jalan Masuk Pasar Kobakma.

Namun kemudian palang tersebut dibuka oleh massa yang kontra dengan RHP pada Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 18.30 Wit.

Kemudian, untuk pelayanan di RS Lukas Enembe Kobakma tetap berjalan namun hanya dilakukan oleh petugas OAP Pegunungan.

Mapolres Mamteng Demo FP RHP
Massa FP – RHP saat menggelar aksi di depan Mapolres Mamberamo Tengah, Sabtu (9/7/2022)

Sebab petugas kesehatan asal Nusantara dan OAP pesisir telah meninggalkan Kota Kobakma atas perintah Bupati Ricky Ham Pagawak melalui Direktur RS Lukas Enembe dan Kepala Dinas Kesehatan setempat.

Sementara itu, aktifitas jual beli di kompleks pasar Kobakma lumpuh akibat adanya larangan oleh massa FP – RHP yang melarang pemilik kios untuk membuka kios dengan ancaman akan dilakukan pembakaran dan pembunuhan apabila melayani pembeli.

Masyarakat Nusantara baik yang berprofesi sebagai ASN, pedagang maupun wiraswasta juga sudah meninggalkan Kota Kobakma.

Situasi di Kota Kobakma hingga saat ini dalam keadaan aman dan kondusif.

Pemberitaan sebelumnya, Sejak Sabtu (9/7/2022) warga Nusantara dan orang asli Papua dari wilayah pesisir yang selama ini bermukim di Kobakma, ibu kota Kabupaten Mamberamo Tengah dilaporkan mulai mengungsi keluar dari wilayah itu.

Warga memutuskan mengungsi menyusul adanya aksi demo ratusan massa yang menuntut kejelasan atas kasus yang dituduhkan kepada Bupati Ricky Ham Pagawak, dimana saat ini masih ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap atau gratifikasi.

Pasalnya, massa pendukung orang nomor satu di kabupaten itu yang menamakan dirinya Forum Peduli RHP ini melakukan sejumlah aksi pemalangan dan meminta warga Nusantara tak terkecuali warga asli Papua dari wilayah pesisir untuk segera keluar meninggalkan wilayah yang selama ini aman dan kondusif.

SEO