Koreri.com, Manokwari – Pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator Pemerintah Provinsi Papua Barat berlangsung di Auditorium PKK setempat, Jumat (31/3/2023).
Prosesi tersebut sempat diwarnai aksi protes dari mantan Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Orgenes Idjie.
Dalam aksi protesnya yang sempat mengambil alih perhatian seluruh tamu undangan dalam ruangan tersebut, Orgenes Ijie minta agar proses pelantikan dihentikan karena terkesan tidak menghargainya sebagai salah satu pelaku sejarah berdirinya Provinsi Irian Jaya Barat (saat ini Papua Barat).
“Saya termasuk salah satu dari aktor berdirinya Provinsi ini,” ucap Idjie saat menyampaikan orasi singkatnya.
Meski demikian, acara pelantikan tetap berjalan dipimpin langsung Pj Gubernur Drs Paulus Waterpauw, M.Si hingga selesai dengan aman dan terkendali.
Menanggapi pernyataan aktor pendiri Provinsi Irian Jaya Barat itu, Pj Gubernur menegaskan bahwa jabatan adalah amanah karena berkaitan dengan pelayanan dan loyalitas, bukan hadiah.
Ditegaskan mantan Kapolda Papua itu bahwa pergantian pejabat yang dilakukannya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan atas izin Mendagri.
Jika jabatan diberikan, harus dikerjakan dengan sepenuh hati dan jika tidak mampu kerjakan maka harus juga dipertimbangkan untuk diganti bukan dipertahankan.
“Jangan bikin diri inti, kalau diganti jangan diprotes tetapi evaluasi kembali kinerja kalian sebelumnya. Ini semata-mata demi menyelamatkan Pemerintah Provinsi Papua Barat agar menjadi lebih baik untuk melayani masyarakat,” ujar Paulus Waterpauw (PW).
“Sudah saya ingatkan kepada seluruh ASN bahwa jangan bilang kita ini adalah segala-segalanya…ohh no!! Kita ini pemerintah kalau tidak mampu, bilang tidak mampu! Jangan kita pertahankan orang yang tidak mampu. Masih banyak ASN yang punya kemampuan dengan nilai yang sama, kita profesional saja. Kalau amanah diberikan harus dimengerti dan dikerjakan,” imbuhnya.
PW sempat menyentil sedikit tugas mantan Karo Umum yang tidak bisa dikerjakan yaitu pelayanan kebersihan gedung kantor Gubernur tidak terurus dengan baik, listrik pun sering padam bahkan mesin genset pun meledak.
“Bahkan Gubernur terpaksa mandi pakai air aqua…itu tugasnya Karo Umum. Maksud saya kerjakan semua hal yang ada dan kalau ada kendala, kekurangan ya lapor dong dan suarakan,” pungkasnya.
KENN